Ilmuwan Temukan Laba-laba Trapdoor Jenis Baru di Pantai Australia

- 7 Juli 2020, 10:11 WIB
Ilmuwan Australia temukan laba-laba trapdoor jenis baru.*
Ilmuwan Australia temukan laba-laba trapdoor jenis baru.* //Science Alert

PR BANDUNGRAYA - Ilmuwan Australia menemukan gen baru dari laba-laba trapdoor atau laba-laba pintu jebakan. Dinamakan demikian sebab hewan itu dapat menciptakan lubang-lubang rahasia sebagai sarang bertutup agar saat mangsa datang, para laba-laba dapat menangkap mereka dengan mudah.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Science Alert, Selasa 7 Juli 2020, laba-laba trapdoor jenis baru itu ditemukan hidup di Pantai Timur Australia. Diduga jenis baru ini merupakan gen baru dari laba-laba trapdoor.

"Kami menciptakan sebuah genus baru, Cryptoforis, untuk mewakili garis keturunan laba-laba yang menggambarkan jenis spesies, Cryptoforis hughesae, dan campuran dua spesies dari Euoplos ke Cryptoforis," ujar peneliti.

Baca Juga: Son Ye Jin Akan Memulai Debut Hollywood dalam Film 'The Cross', Dikabarkan Akan Digarap Tahun Depan

Bagi orang awam, cukup sulit memang membedakan jenis-jenis laba-laba trapdoor. Secara umum, masyarakat akan menilai mereka adalah satu jenis yang sama.

Namun, ilmuwan melihat ada variasi yang berbeda dari mahkluk kecil berkaki delapan ini. Bahkan hal itu bisa dilihat dari bagaimana mereka membuat sarang jebakan mangsa.

Laba-laba trapdoor jenis Euoplos akan membuat lubang sarang di pintu atau pagar. Apa yang dibuat oleh laba-laba bukan hanya bisa membantu mencari mangsa, tetapi dapat membuat mereka aman dari sungai yang banjir.

Baca Juga: Kurangi Penggunaan Kantong Plastik, Berikut 3 Alternatif Wadah Daging Kurban yang Dapat Digunakan

Ada juga laba-laba trapdoor jenis pintu wafer, dinamakan demikian karena laba-laba membuat pintu jebakan dibalik lubang. Pintu yang dibuat tipis-tipis seperti wafer.

"Sebelum 2018, garis keturunan pintu wafer diwakili dalam literatur oleh hanya satu spesies, E. tasmanicus, dari negara bagian tenggara pulau Tasmania, dan tidak diketahui ada di daratan Australia," ujar para peneliti.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x