Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa pada hari ke 15 itu para dewa ke luar dari surga diyakini tengah membagi-bagikan keselamatan, kesejahteraan, dan nasib baik.
Maka, masyarakat Tionghoa akan merayakannya dengan menyalakan lampion, menggelar pertunjukkan Barongsai tonggak, dan Liong, serta makanan-makanan khas seperti lontong Cap Go Meh.
Baca Juga: LOKER BUMN TELKOM 2023: Buka Lowongan untuk Berbagai Posisi, Begini Cara Daftarnya!
Diyakini tradisi ini berasal dari daratan China Selatan yang merupakan asal mayoritas etnis Tionghoa di Indonesia.
Perayaan Cap Go Meh dihiasi dengan acara hiburan dan atraksi barongsai. Selain itu, ada tradisi sembahyang kue keranjang, di mana masyarakat Tionghoa membawa persembahan kue keranjang ketika berdoa kepada Tuhan dan para dewa-dewi.
Memakan kue keranjang saat Cap Go Meh. Jadi maknanya untuk mengucap syukur dan memohon berkah serta keselamatan.
Jika tidak memakan kue keranjang pada perayaan ini, dipercaya akan membuat mata belekan.
Meski hal ini merupakan kepercayaan masyarakat terdahulu, banyak juga masyarakat Tionghoa saat ini yang mewajibkan sajian kue keranjang saat perayaan Cap Go Meh.***