Sistem Covid-19 Buat Anak Bodoh, Survey Buktikan 32 Persen Siswa Bahkan tak Punya Akses Belajar

- 20 Juli 2020, 20:37 WIB
Ilustrasi belajar di rumah.
Ilustrasi belajar di rumah. //PIXABAY

PR BANDUNGRAYA - Pandemi virus corona membawa banyak tantangan baru bagi anak negeri. Perjuangan belajar kini bukan lagi karena jarak atau kurangnya fasilitas buku di sekolah, akan tetapi karena minimnya kepemilikan dana dan teknologi secara pribadi.

Demi bisa sekolah, setidaknya kuota dan ponsel pintar harus ada di genggaman tangan. Jika siswa masih duduk di sekolah dasar, tentu tenaga ekstra dibutuhkan orang tua agar bisa mengawasi dan mengedukasi mana jam sekolah dan mana jam bermain saat di rumah.

Terlalu dini bagi anak-anak untuk beradaptasi belajar di rumah. Rumah yang tadinya menjadi tempat pulang, kini menjasi tempat untuk melakukan segalanya. Bermain, belajar, rekreasi, istirahat, semua dilakukan di tempat yang sama.

Baca Juga: BMKG: Wilayah Timur Indonesia Berpotensi Banjir, Sementara di Barat Terus Mengering

Fenomena minimnya fasilitas belajar di rumah nyatanya banyak ditemukan di lapangan. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan RI, dr. Fidiansjah.

Fidiansjah mengatakan, sebanyak 32 persen siswa tidak memiliki akses untuk proses belajar di rumah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19.

"Selama proses belajar yang ada di dalam masa PSBB ini, hanya sekitar 68 persen akses terhadap jaringan dari itu sendiri, berarti 32 persen tidak mendapatkan sarana tersebut," ujarnya di Graha BNPB Jakarta, Senin 20 Juli 2020 sebagaimana dilaporkan RRI.

Baca Juga: 5 Komentar Konyol Haters pada BTS, Visual V Disebut Standar hingga Tato Jungkook Rusak Popularitas

Masalah tersebut, kata Fidiansjah, tentu berdampak pada proses pembelajaran yang ditempuh oleh siswa, dimana 37 persen anak tidak bisa mengetahui kapan waktu belajar sebab hilangnya rutinitas belajar di sekolah.

"Lalu 30 persen anak kesulitan memahami pelajaran itu sendiri, bahkan 27 persen anak tidak memahami instruksi guru berdasarkan proses belajar daring," tuturnya.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x