Teks Bacaan Al Barzanji dalam Tulisan Arab Lengkap dengan Artinya

- 24 September 2023, 07:28 WIB
Barzanji juga berisi shalawat yang ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW, sebagai ungkapan rasa cinta dan pengharapan akan syafaat Rasulullah SAW kelak.
Barzanji juga berisi shalawat yang ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW, sebagai ungkapan rasa cinta dan pengharapan akan syafaat Rasulullah SAW kelak. /Freepik/
BANDUNGRAYA.ID - Al Barzanji, kitab yang sering dibacakan dalam sebuah acara seperti Maulid Nabi dan malam Jumat. Selain itu, pembacaan Al Barzanji juga sering dilakukan ketika acara aqiqah di hari ke-7 setelah kelahiran bayi.
 
Selain itu, Al Barzanji juga berisi shalawat yang ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW, sebagai ungkapan rasa cinta dan pengharapan akan syafaat Rasulullah SAW kelak.
 
Tentang Maulid Barzanji
Nama Barzanji diambil dari nama pengarangnya, seorang sufi bernama Syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Barzanji. Beliau adalah pengarang kitab Maulid yang termasyur dan terkenal dengan nama Maulid Al-Barzanji. Karya tulis tersebut sebenarnya berjudul ‘Iqd Al-Jawahir (kalung permata) atau ‘Iqd Al-Jawhar fi Mawlid An-Nabiyyil Azhar.
 
Barzanji sebenarnya adalah nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzanj. Nama Al-Barzanji menjadi populer tahun 1920-an ketika Syaikh Mahmud Al-Barzanji memimpin pemberontakan nasional Kurdi terhadap Inggris yang pada waktu itu menguasai Irak.
 
Kitab Maulid Al-Barzanji karangan beliau ini termasuk salah satu kitab maulid yang paling populer dan paling luas tersebar ke pelosok negeri Arab dan Islam, baik Timur maupun Barat. 
 
Bahkan banyak kalangan Arab dan non-Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara-acara keagamaan yang sesuai. Kandungannya merupakan Khulasah (ringkasan) Sirah Nabawiyah yang meliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannya sebagai rasul, hijrah, akhlak, peperangan hingga wafatnya.
 
Biografi Penulis
Syaikh Ja’far Al-Barzanji dilahirkan pada hari Kamis awal bulan Zulhijjah tahun 1126 di Madinah Al-Munawwaroh dan wafat pada hari Selasa, selepas Asar, 4 Sya’ban tahun 1177 H di Kota Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi`, sebelah bawah maqam beliau dari kalangan anak-anak perempuan Junjungan Nabi SAW.
 
Biasanya bacaan Al Barzanji akan dibaca pada saat 12 Rabiul Awal atau pada saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Umumnya orang-orang akan membaca Al Barzanji ini secara bersama-sama di Mesjid.
 
Bacaan Al Barzanji Lengkap Arab dan Artinya:
 
الْجَـنَّةُ وَنَعِيْمُهَا سَعْدٌ لِّمَنْ يُصَـلِّى وَيُسَـلِّمُ وَيُبَارِكْ عَلَيْهِ
Artinya: “Surga dan kenikmatannya sebagai keberuntungan bagi siapa saja yang bershalawat dan memohonkan selamat serta berkah atas Nabi”.
 
بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِـيْمِ
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
 
أَبْتَـدِئُ ألإمْلاَءَ بِاسْمِ الذَّاتِ العَـلِيَّةِ ۞
 مُسْـتَدِرًّا فَيْضَ البَرَكَاتِ عَلَى مَا اَنَا لَه وَاَوْلاَه ۞
 وَاُثَنِّى بِحَمْدٍ مَّوَارِدُه سَائِغَـةٌ هَنِـيَّةِ ۞
 مُمْتَطِأً مِّنَ الشُّكُرِ الْجَمِيلِ مَـطَايَاهُ ۞
 وَاُصَلِّىْ وَاُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّـقَدُّمِ وَالأَوَّلِيَّةِ ۞
 اَلْمُنْتَقِلِ فِى الْغُرَرِ الْكَرَيْمَةِ وَالْجِـبَاهِ ۞
 وَاَسْتَمْنِحُ اللهَ تَعَالَى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّـبَوِيَّةَ ۞
 وَيَعُمُّ الصَّحَابَةَ وَالأَتْـبَاعَ وَمَنْ وَّالاَهُ ۞
 وَاسْـتَجْدِيْهِ هِـدَايَةً لِّسُـلُوْكِ السُّـبُلِ الْوَضِيْحَةِ الْجَـلِيَّةِ ۞ 
وَحِفْظًا مِّنَ الْغَوَيَةِ فِى خِطَطِ الْخَطَإِوَخُـطَاهُ۞
 وَاَنْشُرُ مِنْ قِصًّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِىِّ بُرُوْدًا حِسَانًا عَبْقَرِيّـَةً ۞
 نَاظِمًا مِّنَ النَّسَبِ الشَّرِيْفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِحُ بِخُـلاَهُ۞
 وَاَسْتَعِيْنُ بِحَوْلِ اللهِ تَعَالَى وَقُوَّتِه الْقَوِيَّةِ ۞
 فَاِنَّـه لاَحَوْلَ وَلاَ قُـوَّةَ اِلاَّ بِا للهِ ۞
 
Artinya: “Saya mulai penulisan kitab (kisah Maulid Nabi) ini dengan menyebut nama Allah Yang Maha Agung, seraya memohon limpahan berkah atas apa yang telah diberikan-Nya.
Dan juga saya memanjatkan puja dan puji, dengan pujian yang tak ada henti-hentinya. 
Dan seraya mempersembahkan sedalam-dalamnya rasa syukur yang baik.
 Dan saya mengucapkan salawat dan salam atas ‘Nūr’ (Muḥammad) yang bersifat mendahului dan mengawali. 
Nūr yang senantiasa berpindah-pindah dari dahi ke dahi para leluhurnya, orang-orang yang terkemuka. 
Dan saya memohon keridhaan Allah ta’ala, khusus bagi para keluarga Nabi yang suci. 
Dan semoga melimpah ruah pula kepada para sahabatnya, para pengikutnya dan orang-orang yang mencintainya. 
Dan saya memohon hidayah, agar kita semua dapat menempuh jalan yang sudah jelas dan terang. 
Dan saya memohon perlindungan, agar terpelihara dari kesalahan-kesalahan dalam penulisan kisah ini.
 Dan saya beberkan kisah Maulid Nabi dengan cara yang elok dan indah. 
Sambil merangkai untaian nasab mulia yang terasa manis bagi para pendengarnya.
 Kemudian, saya memohon pertolongan kepada Allah, dengan segala daya dan kekuatan dari Allah ta’ālā. 
Karena tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”***

Editor: Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x