PR BANDUNGRAYA - Sosial media Twitter diramaikan dengan pembahasan kurikulum baru yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebagaimana dilaporkan RRI, dalam kurikulum baru, mata pelajaran sejarah tidak lagi diwajibkan bagi siswa tingkat SMA sederajat.
Untuk kelas 10, mata pelajaran sejarah akan digabung dengan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).
Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’ ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher
Sementara Bagi kelas 11 dan 12 mata pelajaran sejarah hanya masuk dalam kelompok peminatan yang bersifat tidak wajib.
Penerapan kebijakan berupa penyederhanaan kurikulum ini rencananya akan diterapkan mulai Maret 2021 mendatang.
Hal ini sontak menjadi perbincangan, dan mengundang warganet untuk mengemukakan pendapatnya terhadap isu penghapusan mata pelajaran sejarah, yang dengan kata kunci ‘jas merah’.
Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Karawang Hari Ini 18 September 2020: Satu Kasus Probable Berujung Maut
Banyak warganet yang menyayangkan jika benar mata pelajaran sejarah dihapuskan, hal ini mirip dengan apa yang sempat dikatakan Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno berikut ini.
“Djangan sekali-kali meninggalkan sedjarah,”