Network
PR BANDUNGRAYA – Rencana pemerintah untuk meningkatkan potensi wisata Komodo di Pulau Rinca mendapat banyak respons dan harapan agar Pulau Rinca tetap dibiarkan saja seperti aslinya.
Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI, komodo adalah hewan purba berukuran besar dengan nama latin Varanus komodoensis. Komodo terkadang juga disebut kadal raksasa.
Menurut catatan sejarah, terdapat komodo yang mencapai 3,13 meter dari ujung moncong hingga ujung ekor. Hewan dengan kulit tebal bersisik tersebut memiliki berat rata-rata 50 kilogram, namun ada juga yang bisa mencapai 100 kilogram.
Baca Juga: Cek Fakta: Ada Video Pria Kesakitan Digotong Santri, Benarkan Terjadi Penyerangan Ulama di Pancoran?
Ia hidup dan berkembang biak tidak hanya di Pulau Komodo, tetapi juga di Pulau Rinca, Gili Montang, Taman Nasional Komodo, dan beberapa pulau kecil di daratan Pulau Flores.
Satu-satunya hewan langka di dunia ini pertama kali ditemukan di pulau Komodo oleh penjelajah Belanda JKH Van Steyn sekitar tahun 1910. Van Steyn mengunggah dan menyebarkan keberadaan pulau 'buaya' ke seluruh dunia melalui fotonya.
Kabar tersebut sampai ke Kepala Museum Zoologi Bogor di PA Owens. Pada tahun 1912, Owens mempublikasikan karya ilmiah tentang dokumentasi komodo yang disebarluaskan oleh penjelajah tersebut.
Baca Juga: Selera Humor Rendah, Member Bocorkan 6 Cara Ampuh Buat Jimin BTS Tertawa: Pakai Lawakan Bapak-bapak?
Hingga akhirnya, jurnal ilmiah bertajuk 'On a Large Varanus Species from an Island of Komodo' terbit menjadi bagian dari perpustakaan New York Botanical Garden.
Jurnal ilmiah tersebut membuat keberadaan komodo menjadi terkenal di seluruh dunia. Kemudian, pada tahun 1926, seorang penjelajah bernama W Douglas Burden melakukan ekspedisi untuk menemukan pulau buaya tersebut.
