Network
PR BANDUNGRAYA - Lancet Psychiatry, jurnal karya peneliti dari sejumlah universitas di Inggris yang diterbitkan Kamis 25 Juni 2020 menemukan bahwa virus corona dapat merusak otak dan menyebabkan pasien Covid-19 menderita penyakit komplikasi stroke, peradangan, psikosis, dan gejala mirip demensia.
Dilansir Reuters, para peneliti memulai studi sejak 2 April sampai 26 April 2020, saat itu kasus penambahan Covid-19 di Inggris meningkat drastis.
Dari 125 pasien Covid-19 yang diteliti, 77 diantaranya menderita penyakit otak komplikasi strokem
Baca Juga: BTS Rilis Video Klip Lagu Jepang 'Stay Gold', Tagar #StayGoldMV Puncaki Trending Twitter
Dari 77 orang itu, sebagian besar pasien merupakan orang lanjut usia di atas 60 tahun. Sebagian besar stroke disebabkan oleh penyumbatan darah di otak, dikenal dengan stroke iskemik.
Studi juga menemukan, 39 pasien dari total 125 pasien menunjukkan tanda-tanda linglung atau perubahan pada tingkah laku yang mencerminkan perubahan kondisi mental atau pikiran seseorang.
Dari 39 orang itu, sembilan di antaranya mengalami disfungsi atau kegagalan fungsi otak yang tidak spesifik atau dikenal dengan istilah ensefalopati. Sementara itu, tujuh di antaranya mengalami peradangan otak atau ensefalitis.
Baca Juga: Angka Reproduksi Covid-19 di Bawah Satu, Ridwan Kamil Putuskan Jabar Tak Perpanjang PSBB Provinsi
Hasil tersebut merupakan temuan pertama yang memberi gambaran tentang pengaruh Covid-19 terhadap sistem saraf.
"Ini merupakan gambaran penting mengenai komplikasi Covid-19 terkait otak pada pasien yang dirawat di rumah sakit. (Temuan) ini penting karena kami terus mengumpulkan informasi semacam ini demi memahami sepenuhnya cara kerja virus," kata ketua riset, Sarah Pett, profesor di University College London.
