Network
PR BANDUNGRAYA - Nvidia telah mengumumkan akan mengakuisisi perancang chip ARM dari pemilik SoftBank dengan kesepakatan saham senilai 40 miliar dollar atau sekira dengan Rp598 triliun.
Hal ini merupakan kesempatan Nvidia untuk bersaing dengan rival masa lalu seperti Intel dan AMD.
Perusahaan yang berbasis di California itu, mengatakan bahwa pihaknya memiliki beberapa rencana menarik, termasuk pembuatan A.I. superkomputer, pembukaan fasilitas pelatihan untuk developer, dan peluncuran inkubator startup yang bertujuan untuk menarik bakat riset kelas dunia.
Baca Juga: Lee Jong Suk Rayakan Ulang Tahun Hari Ini, Berikut 6 Judul Drama Korea yang Sempat Dibintanginya
Menurut perjanjian, pembuat chip AS itu akan membayar saham raksasa teknologi Jepang SoftBank senilai 21,5 miliar dollar dan uang tunai senilai 12 miliar dollar.
SoftBank, yang membeli ARM seharga 32 miliar dolar pada tahun 2016, juga akan menerima sekitar 5 miliar dolar dalam bentuk tunai atau saham, bergantung pada kinerja keuangan ARM. Nvidia juga akan memberi karyawan ARM senilai 1,5 miliar dolar dalam persediaan.
Nvidia mengatakan, kesepakatan itu tunduk pada tinjauan regulasi dan antitrust AS dan memainkan peran penting dalam membantunya memajukan ambisi komputasi kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Pemkot Bandung Terapkan Sistem Buka Tutup Jalan Mulai Pukul 18.00 WIB di Masa AKB, Berikut Daftarnya
“A.I. adalah kekuatan teknologi paling kuat di zaman kita dan telah meluncurkan gelombang baru komputasi," kata Jensen Huang selaku pendiri dan CEO Nvidia.
“Di masa mendatang, triliunan komputer akan menjalankan A.I. dan membuat Internet-of-Things (IoT) baru yang ribuan kali lebih besar dari saat ini. Melalui kombinasi ini, kami akan menciptakan perusahaan yang diposisikan secara luar biasa untuk era A.I.,” kata Jensen.
