Bertahan dari Pandemi Covid-19, Pengusaha Batik Gencar Lakukan Digitalisasi

- 2 Oktober 2020, 19:39 WIB
Perajin batik menekan canting cap pada kain di Imah Batik Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Perajin batik menekan canting cap pada kain di Imah Batik Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. /Istimewa

Google Arts and Culture merupakan proyek kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Museum Tekstil Jakarta (MTJ), Yayasan Batik Indonesia (YBI), dan Kok Bisa.

Baca Juga: Yoo Jimin, Wanita yang Dirumorkan Sebagai Trainee SM Diduga Ejek BTS, EXO dan NCT

Melalui proyek ini, Google berkomitmen untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia.

"Ada pula kerja sama dengan Google Arts and Culture untuk memasukkan batik ke dalam lamannya,” ujar Komarudin.

Google Arts and Culture menampilkan lebih dari 900 koleksi batik, dengan 45 di antaranya merupakan pola batik baru.

Baca Juga: Akui Telah Kenal Lama, Jungwoo NCT Kenang Masa Pelatihan dengan Member Baru NCT 2020 Sungchan

Selain itu, Google mengadakan pelatihan lokakarya Gapura Digital untuk pelaku UMKM di sektor batik, yang diikuti lebih dari 50 pakar batik di Indonesia.

“Dengan ditampilkan ke Google, kita sudah declare ke seluruh dunia kalau ini adalah batik Indonesia," kata dia.

Proyek ini diharapkan tidak hanya mengenalkan batik sebagai bagian dari budaya Indonesia, tetapi turut mendukung pemulihan ekonomi Indonesia.***

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x