Facebook Akhirnya Larang Konten Penolakan Holocaust yang Sempat Menuai Polemik

- 13 Oktober 2020, 14:51 WIB
Laman Facebook.
Laman Facebook. /PIXABAY/Simon Steinberger
PR BANDUNGRAYA - Facebook awalnya tidak melarang konten yang 'menyangkal atau mendistorsi Holocaust' selama beberapa tahun.
 
Setelah sempat dibiarkan beberapa tahun, Facebook akhirnya memutuskan melarang konten yang menyangkal tragedi pembantaian kaum Yahudi oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia kedua yang dikenal sebagai Holocoust.
 
Media sosial tersebut mengatakan akan mengarahkan kembali siapa pun yang menelusuri penolakan Holocaust ke 'informasi yang dapat dipercaya' di halaman lain.
 
Ini menyusul tindakan keras terhadap bentuk-bentuk ujaran kebencian, termasuk melarang kelompok supremasi kulit putih dan kelompok lainnya.
 
 
Kebijakan ini telah diperkenalkan untuk membantu memerangi kesalahan informasi di situs tersebut apalagi menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat.
 
Kepala kebijakan konten jaringan sosial, Monika Bickert, mengatakan langkah ini sebagai upaya Facebook untuk memerangi kebencian di platformnya.
 
"Keputusan kami didukung oleh meningkatnya anti-semitisme yang terdokumentasi dengan baik secara global dan tingkat ketidaktahuan yang mengkhawatirkan tentang Holocaust, terutama di kalangan anak muda", kata Bickert seperti dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Sky News.
 
Menurut survei terhadap orang dewasa di AS yang berusia 18-39, sebagian dari mereka mengatakan bahwa mereka percaya Holocaust adalah mitos.
 
Monika menambahkan bahwa perusahaan telah membuat perubahan besar sejak komentar Zuckerberg pada 2018.
 
 
Sikap Facebook ini telah lama menjadi pergunjingan di kalangan komunitas Yahudi. 
 
CEO Facebook, Mark Zuckerberg berpendapat bahwa teori penyangkalan dan konspirasi Holocaust, sementara sangat ofensif dan tidak boleh dihapus karena unggahan tersebut mungkin tidak salah.
 
Namun, dua tahun kemudian Mark Zuckerberg mengatakan pemikirannya tentang masalah ini telah berkembang.
 
"Saya bergumul dengan ketegangan antara membela kebebasan berekspresi dan kerugian yang disebabkan oleh menyangkal isu Holocaus," ujar Mark Zuckerberg.
 
Pemikiran Zuckerberg saat itu telah berkembang seiring dirinya melihat data yang menunjukkan peningkatan kekerasan anti-semitisme seperti halnya kebijakan kami yang lebih luas tentang ujaran kebencian.
 
 
Namun, Facebook telah memperingatkan perubahan baru ini akan membutuhkan waktu yang lama.
 
Kemudian Monica juga mengungkapkan, "Ada berbagai konten yang dapat melanggar kebijakan ini, dan akan membutuhkan waktu untuk melatih peninjau dan sistem kami tentang penegakan."
 
"Kami berterima kasih kepada banyak mitra atas masukan dan keterusterangan mereka saat kami bekerja untuk menjaga keamanan platform kami."
 
 
Danny Stone selaku kepala eksekutif dari Antisemitism Policy Trust mengatakan dia berharap pembaruan ini akan mendorong orang lain di industri media untuk menangani ujaran kebencian dengan cara yang sama.
 
"Kami menyambut baik keputusan Facebook yang sepenuhnya melarang pelecehan dan penolakan Holocaust, yang sejauh ini dibiarkan di platform tersebut," katanya.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x