Antusiasme Janda Bolong di Masa Pandemi, Gairahkan Petani Bunga di Lembang Kabupaten Bandung Barat

2 Oktober 2020, 22:28 WIB
Tanaman hias Janda Bolong yang digandrungi petani Bandung Barat. /PIXABAY/Egle_Pe

PR BANDUNGRAYA - Tanaman Hias Janda Bolong atau Monstera Adansonii menjadi viral, ramai diperbincangkan para pecinta tanaman hias saat musim pandemi Covid-19 ini.

Kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kota Bandung dan sekitarnya membuat beberapa orang memiliki hobi baru yakni bercocok tanam dan merawat tanaman hias.

Diketahui bahwa nama unik Janda Bolong ini memiliki nilai jual yang fantastis, bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

Baca Juga: Siap-siap! Pemkot Bandung Bakal Terapkan Mini Lockdown di 9 Kelurahan

Fenomena ini sama seperti fenomena tanaman Gelombang Cinta alias Anthurium Jenmanii Cobra yang dipuja-puja namun sekarang entah kemana.

Dengan harga yang cukup meroket tersebut, membuat petani bunga di Desa Sukajaya Lembang Kabupaten Bandung Barat menjadi lebih bergairah menanam si 'Janda Bolong', di tengah suasana pandemi Covid-19, karena keuntungan yang sangat menjanjikan.

Warga Kampung Pamecelan Desa Sukajaya Lembang, Asep Mulyana yang sehari-harinya akrab dipanggil Pepep, termasuk petani yang sedang getol mengembangkan tanaman Janda Bolong sejak 4 bulan yang terakhir.

Baca Juga: Klaim Bakal Fokus di Pasar Daring, Raksasa Ritel H&M Berencana Tutup 250 Toko Tahun Depan 

Melansir dari RRI, Pepep mengaku bahwa tanaman itu diperoleh dari temannya yang juga berprofesi sebagai petani tanaman hias. 

"Awalnya saya hanya membeli beberapa tanaman saja, kemudian dikembangkan, hingga saat ini berjumlah puluhan ragam jenis tanaman Janda Bolong," ujar Pepep. 

Menurut Pepep setiap jenis tanaman Janda Bolong memiliki nama sesuai dengan keistimewaannya masing-masing seperti Monstera Monster dan Monstera Variegata. 

Baca Juga: Lirik Lagu Savage Love Remix Jawsh 685, JasonDerulo, dan BTS

Tanaman tersebut sangat cocok disimpan dalam rumah maupun di luar rumah, karena memiliki kemilau yang tampak mewah pada daunnya serta mampu menimbulkan atmosfer kesejukan hutan tropis ke dalam ruangan. Apalagi dengan ciri khas dan karakter daunnya yang berbeda-beda, dengan lubang-lubang yang ada di helai daunnya yang menjari. 

"Lubang-lubang pada daun itu terbentuk karena Monstera mengalami preforasi atau proses pelobangan akibat tetesan air yang cukup intens sehingga dinamai Janda Bolong," kata Pepep pada Jumat,2 Oktober 2020. 

Pepep menyebutkan awalnya dirinya tidak menyangka bahwa tanaman yang sudah ada sejak lama akan menjadi viral seperti saat ini. Harga yang fantastis membuat usaha yang satu itu menjadi bisnis yang cocok di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tetap Membumi Walau Pecahkan Rekor Tingkat Global, Jisoo dan Rose BLACKPINK Dijuluki ‘Ratu Humble' 

Sementara itu kisaran harga jual tanaman itu, dihitung tidak berdasarkan per satu pohon, melainkan persatu daun. Lebih banyak daun yang dimiliki maka harganya akan semakin mahal dan setiap daun yang ada di satu pohon harganya juga belum tentu sama karena tergantung kepada jenis dan karakter yang dimilikinya. 

"Harga tanaman Janda Bolong biasa di kisaran Rp15.000, sedang untuk Janda Bolong fantastis harganya mulai dari Rp50 juta sampai ratusan juta rupiah persatu daunnya," kata Pepep. 

Selain dipasarkan ke sejumlah kota di Indonesia, pemasaran Janda Bolong juga sudah merambah ke mancanegara seperti Amerika, Thailand, Korea, dan terakhir ke Kanada membuat omzet pedagang meningkat perbulannya. 

Baca Juga: Update Kasus Virus Corona DKI Jakarta Hari Ini 2 Oktober 2020: Pasien Meninggal Bertambah 3 Orang

"Alhamdulillah hasilnya di masa pandemi ini bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga," ucap Pepep bersyukur.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler