Cek Fakta: Thermo Gun Dikabarkan Berpotensi Merusak Otak dan Buat Manusia Menjadi Zombie

20 Juli 2020, 13:08 WIB
Ilustrasi thermo gun. /PEXELS/Ketut Subiyanto

PR BANDUNGRAYA - Tersiar kabar di media sosial Facebook yang menyebut bahwa thermo gun atau alat pendeteksi suhu tubuh menggunakan laser berisiko merusak otak dan membutakan mata ketiga.

Bukan hanya itu, disebutkan bahwa thermo gun dengan teknologi inframerah berpotensi merusak kelenjar pineal, yang mana, jika kelenjar ini rusak maka jiwa manusia tidak bisa lagi diam dalam tubuh, alias manusia menjadi zombie.

Berdasarkan penelusuran Pikiranrakyat-bandungraya.com dari laman Turnbackhoax.id dengan judul "[SALAH] Laser dari termometer gun akan merusak struktur otak", kabar terkait rusaknya otak manusia dan berubahnya manusia menjadi zombie karena thermo gun adalah hoaks.

Baca Juga: Dari Jimin BTS hingga Heechul Super Junior, 3 Idol Korea Ini Nyaris Ditendang Agensi saat Trainee

Kabar ini pertama kali dibagikan oleh pemilik akun Facebook Sony H. Waluyo pada 19 Juli 2020 dengan narasi sebagai berikut.

"Dr. Noorsy dalam video ini mengatakan bahwa thermo gun menggunakan laser dan beresiko terhadap otak. Namun sebenarnya bukan hanya otak tetapi juga ada kelenjar pineat. Prosedur ditembakkan ke dahi memiliki resiko,"

"Kelenjar pineal adalah mata ketiga (mata spiritual). Hindari digunakan di dahi! Prosedur ditembakkan di dahi ini diduga sebagai sengaja untuk merusak otak dan mematikan serta membuat mata ketiga menjadi buta,"

Baca Juga: Cara Kerja Alat Pendeteksi Kebohongan atau Poligraf, Jawaban Soal Program Belajar dari Rumah TVRI

"Perlu dicatat bahwa kemudian ada koreksi bahwa thermo gun tidak menggunakan laser, yang benar adalah menggunakan infra merah. Namun demeikian radiasi infra merah bukan berarti tidak ada resiko. Orang saja memasang film kaca mobil untuk mengurangi radiasi infra merah matahari,"

"Tetap yang menjadi pernyataan besar adalah mengapa ditembakkan di dahi ya? Sebab alat tetap mengeluarkan radiasi. Lebih-lebih kebetulan di balik dahi ada kelenjar pineal. Kelenjar pineal ini disebut "the seat of soul", tempat singgahsana jiwa, yang artinya jika kelenjar pineal ini rusak maka jiwa tidak lagi bisa duduk di dalam tubuh alias manusia menjadi zombie - robot hidup tak berjiwa."

Bersama dengan narasi tersebut, pemilik akun Facebook Sony H. Waluyo mengunggah sebuah potongan video berisi wawancara antara Helmy Yahya dan dokter Ichsanuddin Noorsy.

Baca Juga: Jadwal dan Soal Program Belajar dari Rumah TVRI, Senin 20 Juli 2020

Isi wawancara adalah pernyataan Ichsanuddin Noorsy yang mengaku tidak mau dahiya ditembak thermo gun. Dia mengatakan, kalau mau memeriksa suhu tubuh lebih baik di bagian punggung telapak tangan.

"Kenapa? Karena handgun termometer itu, itu untuk memeriksa kabel panas. Lasernya dipakai untuk laser memeriksa kabel panas bukan untuk memeriksa temperatur manusia," kata Ichsanuddin.

"Dan kita mau terima! Dan mereka jual alat dengan mahal! Coba kebayang kan? Bagaimana mereka jual alat tapi kemudian kita dibodohi kepala kita ditembak laser, kita tidak tahu dampak kerusakan pada struktur otak kayak gimana gitu ya, kalau saya gak mau," tutur dia.

Baca Juga: Cek Fakta: Istri Ahmad Dhani, Mulan Jameela Dikabarkan Mundur dari Kursi DPR

Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya sinar laser yang ada pada thermo gun non-kontak tidak berfungsi untuk mengukur temperatur manusia, melainkan hanya sebagai alat bantu untuk membidik area mana yang akan diukur suhunya.

Warna laser yang digunakan biasanya berwarna merah dengan daya lebih rendah dari 1 miliwatt. Laser jenis ini akan berbahaya hanya jika diarahkan ke bola mata.

Energi laser yang kecil dalam thermo gun tak akan mampu membuat kerusakan pada manusia bahkan pada bagian kulit luar.

Baca Juga: Sosok Bak Yesus Kristus Ditemukan di Cabang Pohon Willow, Dipercaya Sebagai Pesan Peringatan Dosa

Cara kerja termometer infrared, laser termometer ataupun thermo gun adalah dengan mengukur energi dan emisivitas gelombang infra merah yang diradiasikan oleh objek yang ingin diukur suhunya.

Sinar laser yang dikeluarkan oleh alat tersebut hanya untuk membantu untuk memvisualisasikan area yang diukur suhunya, bukan untuk mengukur suhunya sendiri.

Jenis termometer non-kontak ini juga secara umum terbagi dua, yaitu untuk kepentingan industri, yang disebut oleh Noorsy dan untuk mengukur panas kabel, dan untuk keperluan medis.

Baca Juga: Warga Malaysia Kaget, Temukan Bayi Lengkap dengan Tali Pusarnya Terlantar di Atap Rumah

Untuk keperluan medis, sudah ada perhitungan khusus untuk menghitung suhu pada pertengahan dahi diukur dari jarak maksimal 4 centimeter dikonversikan menjadi sama dengan suhu dari dalam mulut (oral-equivalent), jadi seperti memasukkan termometer konvensional ke dalam mulut.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: turnbackhoax.id

Tags

Terkini

Terpopuler