Disebutkan dalam sebuah artikel bahwa orang yang pertama kali menemukan virus corona adalah seorang perempuan pada 1964.
Baca Juga: Dengar Nakes Curhat Jadi Garda Terdepan Covid-19 hingga Dinyatakan Positif, Oded M. Danial Menangis
Sementara itu, buku iqro "Cara Cepat Membaca Al-Qur'an" yang dibuat untuk mempermudah pemula membaca Al-Qur'an baru diterbitkan di awal 1990-an.
Buku iqro sendiri dibuat oleh seorang kyai sekaligus pedagang bernama As'Ad Humam dari Yogyakarta. Buku iqro disebutkan pertama kali terbit pada 1990-an.
Kata "Qo Ro Na" pada buku iqro yang diklaim terkait dengan virus corona adalah salah, sebab sebagaimana dilaporkan Al Jazeera penulisan virus corona yang benar dalam huruf Arab adalah "kaf-wawu-ra-wawu-nun", bukan "qo ro na".
Baca Juga: Dedi Supandi: 12,6 Persen Kuota PPDB Jabar Tahap Pertama Akan Dialihkan ke Jalur Zonasi
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa virus corona tidak lebih dulu viral atau ditemukan dalam buku iqro, sebab virus itu telah ditemukan lebih dulu jauh sebelum buku iqro terbit.***