Network
PR BANDUNGRAYA - Belakangan ini telah beredar foto di Platform media sosial Facebook yang memperlihatkan foto Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenakan jas dan topi berwarna putih, masker, pelindung wajah, serta sarung tangan karet.
Menurut kabar yang beredar, dalam foto tersebut Presiden Jokowi diklaim sanggup menjadi dokter.
Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, kabar yang beredar tersebut merupakan informasi hoaks.
Baca Juga: Tanggapi Keputusan Menaker, Wakil Ketua Komisi IX DPR: Sektor Usaha yang Stabil Harus Menaikkan UMP
Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari situs Turn Back Hoax pada Rabu, 28 Oktober 2020, terdapat beberapa keterangan untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Sebelumnya, foto Presiden Jokowi itu diunggah oleh salah satu pemilik akun Facebook dengan menuliskan narasi sebagai berikut.
"Kalau Jokowi sanggup menjadi dokter, ngapain dokter kadrun ala barat penilaian buruk kepada Jokowi, alasan cuma satu yaitu mereka tidak mau Indonesia maju, salam sukses buat Jokowi.”
Faktanya, foto tersebut bukan foto Jokowi saat menjadi dokter. Foto tersebut telah diunggah melalui situs resmi Presiden.
Saat itu, Presiden Jokowi tengah melakukan kontrol terhadap fasilitas produksi vaksin Covid-19 pada 11 Agustus 2020 yang lalu.
Tak hanya diunggah di situs resmi kepresidenan, foto yang sama juga telah diunggah ulang oleh akun Facebook resmi Jokowi, Presiden Joko Widodo, pada 26 Agustus 2020, dengan keterangan mengenai rencana vaksinasi Covid-19.
Dalam rencana vaksinasi nanti, pemerintah juga memperhatikan aspek keselamatan, utamanya terkait rencana vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat luas.
Baca Juga: Info Demo Mahasiswa Hari Ini, 28 Oktober 2020, PT Transjakarta Modifikasi 5 Rute Layanan
Dalam pelaksanaannya nanti, vaksin Covid-19 akan didistribusikan melalui dua skema, yakni skema gratis dan mandiri.
"Saya menginginkan agar masyarakat yang mendapatkan vaksin melalui skema mandiri dapat memperolehnya dengan harga yang terjangkau," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari akun Instagram resmi Presiden Jokowi.
Terkait foto yang beredar luas, jika menelusuri di internet, tidak ada media di Indonesia yang memberitakan bahwa Presiden Jokowi jadi seorang dokter. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kabar tersebut termasuk konten yang menyesatkan.***
