Akan tetapi, sebuah pernyataan dari seorang pihak di Daegu membuat para ARMY marah karena program Kota Daegu tersebut dinilai memiliki tujuan yang buruk.
Baca Juga: Banjir dan Longsor di Manado Sapu Pemukiman Warga, Laporan Terbaru: 6 Orang Meninggal Dunia
Adapun pernyataan tersebut berbunyi sebaagai berikut:
“Konten dalam tur ini tidak membutuhkan konfirmasi pihak agensi karena hanya memperkenalkan tempat-tempat terkait, dan bukan artisnya secara langsung.”
Pernyataan itu lantas menuai kontroversi, pasalnya kurangnya izin dari pihak Kota Daegu dengan agensi Big Hit Entertainment dan para member BTS membuat program paket wisata tersebut menjadi terkesan tidak propesional dan tujuannya patut dipertanyakan.
Baca Juga: Banjir dan Longsor di Manado Sapu Pemukiman Warga, Laporan Terbaru: 6 Orang Meninggal Dunia
Dilansir PRBandungRaya.com dari Koreaboo, banyak ARMY yang mengaitkan ‘sikap tidak profesional’ pemerintah Kota Daegu yang berbeda dengan Kota Busan yang merupakan kampung halaman Jungkook dan Jimin.
Saat acara fanmeeting BTS beberapa waktu lalu, pihak dari Kota Busan dikabarkan terlebih dahulu menghubungi agensi Big Hit Entertainment sebelum mendirikan stan pariwisata.***