Network
PR BANDUNGRAYA – Taylor Swift, seorang penyanyi asal Amerika baru-baru ini mendapat tuntutan dari sebuah taman hiburan Evermore.
Pleasant Grove, pemilik taman hiburan Evermore tersebut menuntut ganti rugi jutaan dolar, dan mengatakan Taylor Swift bersalah atas pelanggaran merek dagang.
Taman hiburan tersebut mengklaim memiliki merek dagang untuk kata ‘Evermore’ tersebut, dan mengatakan bahwa penggunaan kata yang sama oleh Taylor Swift pada albumnya menyebabkan kebingungan apakah album dan taman hiburan itu saling berkaitan.
Baca Juga: Saat Homoseksual Merasa Disakiti, Silet Dipilih untuk Habisi Pasangannya
Dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan distrik Amerika Serikat di Utah, pemilik taman hiburan mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan jutaan dolar untuk atraksi sejak dibuka pada 2018 silam.
Mereka juga mengklaim telah memiliki nama merek dagang Evermore untuk keperluan termasuk barang dagangan, yang nilainya telah berkurang sejak Taylor Swift mulai merilis dan menjual barang dangangannya sendiri untuk album itu.
Album Taylor Swift bertajuk ‘Evermore’ dirilis bulan Desember 2020, sejak saat itu Pleasant Grove pemilik taman hiburan ‘Evermore’ mengaku telah terjadi penurunan traffic pada situs web mereka.
Baca Juga: Catat! Ini Syarat Penumpang Kereta Api Bisa Tes GeNose C19, Cek Lokasi Stasiunnya
Pemilik taman hiburan itu merasa dirugikan lantara membuat bingung masyarakat luas yang yang mau berkungjung, karena di Google pun kata kunci untuk ‘Evermore’ merujuk ke album Taylor Swift tersebut bukan ke taman hiburan milik mereka.
“Mengalami penyimpangan dramatis dari tingkat biasa, kami terbuka untuk berdiskusi membahas persyaratan yang wajar untuk penghentian (untuk album Taylor Swift),” ujar Grove sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari News Sky, Jumat 5 Februari 2021.
