Dan impiannya tersebut akhirnya terwujud dengan diterimanya untuk mengajar sebagai dosen tamu di negeri Azerbaijan.
Tapi sebelum berangkat ke Azerbaijan, Layla telah dijodohkan dengan Ibnu yang menjadi pilihan Pakdenya.
Pakdenya Layla menjodohkan dengan Ibnu karena merasa berhutang budi kepada Ibnu yang telah banyak membantu Pakdenya, dengan melunasi hutang-hutangnya.
Layla menerima lamaran Ibnu tapi dengan syarat dirinya diperbolehkan untuk pergi ke Azerbaijan sebelum menikah nanti, dan disetujui oleh Ibnu.
Layla kemudian terbang ke Azerbaijan, sementara Ibnu tetap di Indonesia untuk mempersiapkan pernikahan mereka.
Di Azerbaijan, Layla bertemu dengan pria bernama Samir yang merupakan salah satu mahasiswanya.
Kedekatan antara Layla dan Samir berawal ketika Samir bersedia mengantar Layla jalan-jalan mengelilingi Azerbaijan sebagai pemandunya.
Seiring berjalannya waktu, Layla mulai terpesona dengan kepribadian Samir yang baik hati dan juga romantis.