Ria Ricis Nekat Bawa Moana Naik Jetski, Dokter Peringatkan Risiko SBS, Apa Itu?

- 6 Januari 2023, 14:06 WIB
Ria Ricis Nekat Bawa Moana Naik Jetski, Dokter Peringatkan Risiko SBS
Ria Ricis Nekat Bawa Moana Naik Jetski, Dokter Peringatkan Risiko SBS /Instagram/riaricis1795



BANDUNGRAYA.ID - Nama Ria Ricis lagi-lagi tersandung kasus kontroversial. Kali ini karena sang selebgram nekat membawa anaknya bayinya, Moana, naik jetski.

Lewat akun YouTube nya pada 1 Januari 2023, sang selebgram berbagi kegiatan saat berada di pantai.

Bersama sang suami dan anaknya Moana, Ria Ricis mengatakan akan membawa sang anak yang baru berusia 5 bulan main jetski untuk pertama kalinya.

Baca Juga: VIRAL! Video Qoriah di Sawer Bak Biduan Dangdut: Kang Abay Murka, Bilang Begini!

Tentu konten ini langsung mendapat beragam reaksi dari netizen. Banyak yang menyayangkan kegiatan ekstrem yang dilakukan oleh Ria Ricis tersebut.

"Gak ada pakar parenting manapun nganjurin hal kaya gini. Semoga subcribers yang bijak gak pada niru kelucuan macem gini ya," tulis akun Aspara***.

Lalu, apakah benar membawa bayi berusia 5 bulan naik jetski itu berbahaya?

Baca Juga: Sosok Ibu Eny yang Viral Tinggal di Rumah di Rumah Mewah Terbengkalai, Ternyata Memiliki Gelar Doktoranda

Salah seorang dokter, Nicho Saputra Nugraha, atau dikenal sebagai Dokter Niko Latief, memberikan komentar sekaligus edukasi soal bahaya risiko SBS atau Shaken Baby Syndrom.

Melalui akun TikToknya Dokter Niko memberikan penjelasan, terkait adanya risiko SBS atau Shaken Baby Syndrom dari kegiatan ekstrem seperti yang dilakukan Ria Ricis.

"Shaken Baby Syndrom, merupakan trauma pada kepala bayi akibat guncangan yang terlalu keras. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak, pendarahan, bahkan hingga kematian," ungkap sang dokter.

Baca Juga: Kondisi Terkini Indra Bekti Dibeberkan Aldila Jelita, Benarkah Sudah Bisa Ingat Nama Anak?

Lebih lanjut menurut Niko, sebagian besar sindrom ini terjadi pada masa perkembangan bayi usia kurang dari dua tahun.

"Gejalanya sendiri biasanya bayi jadi lebih rewel, mengalami masalah pernafasan, susah makan dan lain-lain."

Ia menegaskan dalam kasus yang ringan mungkin anak akan terlihat normal setelah diguncang. Tapi lama kelamaan kondisi kesehatan dan perilakunya bisa berubah.

Baca Juga: Doa Ketika Anak Menangis dan Rewel, Bacalah Ini Agar Sang Bayi Menjadi Tenang!

"Gerakan apapun yang mengguncang bayi terlalu keras, itu dapat menyebabkan sindrom tersebut," lanjut Niko.

Perlu diketahui bayi memiliki otot leher yang masih lemah, sehingga masih sulit untuk menopang kepala sendiri.

Dokter Niko mengingatkan kepada para orangtua, agar tidak mengguncang atau mengayunkan bayi dengan keras saat bermain dengan mereka.

Baca Juga: Perlakuan Rafathar pada Dua Anak Difabel yang Berkunjung ke Rumahnya, Raffi-Gigi Dibanjiri Pujian

"Jangan sampai menggendong atau mengayun terlalu keras. Ini mengakibatkan otak pada bayi bergerak maju dan mundur. Walaupun pada saat itu bayinya terlihat tertawa, tapi hal ini bisa berbahaya pada otaknya," sambung Niko.

Meski begitu menurut Niko, diagnosis soal SBS ini tetap perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter spesialis anak.

Tetapi ada baiknya untuk menghindari kegiatan yang mengakibatkan guncangan keras, yang bisa berisiko bagi bayi Anda.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x