Raja memberi tahu Patih atas petunjuk yang diterimanya, dan Patih bersedia untuk melakukan petunjuk itu.
Raja menolak dan akan melakukannya sendiri karena rasa tanggung jawabnya. Raja berpesan kepada Patih untuk memegang kendali pemerintahan jika ia tidak berhasil selamat.
Tanpa ragu, malam itu juga Raja pergi menunggangi kudanya menuju Gunung Gede. Dituntut atas keselamatan rakyatnya, Raja pun langsung berlari di antara aliran lahar untuk menuju kawah tanpa memperdulikan nyawanya.
Raja berhasil sampai pada tepi kawah Gunung Gede yang berwarna merah menyala, lalu ia lemparkan kris emas tersebut peninggalan nenek moyangnya. Tidak membutuhkan waktu lama, gunung itu perlahan menjadi tenang dan lahar panas berhenti mengalir.
Setelah tugasnya selesai, Raja kembali ke istana bersama kudanya dan sejak saat itu gunung tersebut dikenal dengan sebutan Gunung Tampomas.
Itulah informasi mengenai legenda Gunung Tampomas yang berada di Sumedang, Jawa Barat.***