Network
Tulisan-tulisan dalam jurnalnya mengejutkan dokternya, yang semakin khawatir akan kondisi mental Arthur. Ia bahkan meminta obat dosis tinggi sebagai upaya untuk meredakan penderitaannya.
Saat Arthur berada di kereta api, ia mencoba menghibur seorang anak, namun usahanya ditolak dan malah membuatnya dihina oleh ibu anak tersebut, yang menganggap Arthur menakut-nakuti anaknya.
Di rumah, Arthur disuruh ibunya untuk menanyakan surat yang dikirimkan ke mantan majikannya, Thomas Wayne. Namun, Arthur terdiam dan merasa bahwa ia tak bisa lagi berharap kepada siapapun.
Ia menunjukkan kasih sayang kepada ibunya dan keduanya menikmati menonton talkshow favorit mereka, "Murray Franklin Show." Arthur berimajinasi bahwa suatu hari dia akan menjadi bintang tamu di acara tersebut dan dikenal oleh masyarakat.
Namun, saat ia dipecat dari pekerjaannya, Arthur merasa semakin putus asa. Ia kemudian mengikuti tetangganya, Sofie, yang merupakan satu-satunya orang yang pernah memperlakukan dia dengan baik.
Ketika ia mencoba untuk bersikap lucu di sebuah acara stand-up comedy, peristiwa tak terduga terjadi yang membuatnya dituduh membawa senjata api.
Kisah ini semakin rumit ketika Arthur membalas dendam dengan memamerkan bakat komedinya di acara talkshow favoritnya, yang malah membuatnya diejek oleh sang pembawa acara, Murray Franklin.
Itu menjadi puncak perubahan Arthur menjadi Joker, yang dicap sebagai penjahat yang kejam dan menakutkan. Ia memutuskan untuk menuntaskan dendamnya dengan tindakan brutal.
Aksi Joker membuat kota dalam kekacauan, dan dia tidak lagi hanya sebuah badut yang mengejar ketertawaan orang. Ia menjadi ancaman serius bagi keamanan kota, terutama Thomas Wayne, yang tanpa sadar adalah ayahnya yang sudah lama ditinggalkan.
Joker merayakan kemenangannya dengan tertawa terbahak-bahak sambil merayakan "lelucon" kematian Wayne dan istrinya yang telah terdengar di seluruh kota.***
