Network
PR BANDUNGRAYA - BTS menjadi boy group yang cukup mencuri perhatian banyak orang. Kehadirannya di Rapat Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke -75 menjadi simbol bahwa suara ketujuh member dibutuhkan generasi muda.
Melalui musik, BTS menyuarakan berbagai isu yang sesuai dengan kondisi generasi muda. Mulai dari mengejar mimpi, mencari jati diri, belajar mencintai diri sendiri, hingga masalah kelas-kelas sosial yang terdapat dalam lagu Bapsae.
Tebaru, BTS yang telah mengikuti kampanye seperti Love Myself dan Black Lives Matter, mencoba menyembuhkan dunia yang tengah dilanda pandemi dengan lagu baru Dynamite.
Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat
Diluar dugaan, lagu yang pada awalnya diciptakan untuk menenangkan hati penggemar dan penduduk dunia justru menjadi lagu yang berhasil membawa BTS memuncaki tangga lagu Billboard Hot 100 selama tiga pekan.
Melihat begitu besar peran BTS dalam menginspirasi dan mempengaruhi pemikiran anak muda juga penggemar dari berbagai usia, para member baru-baru ini ditanyai soal ketertarikan mereka terhadap isu politik dalam wawancara bersama Variety.
Dilansir Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Koreaboo, pemimpin BTS, RM mengaku tak menganggap diri mereka sebagai bagian dari politisi, walaupun banyak lagu BTS dibuat untuk mengkritik kondisi sosial yang ada.
Baca Juga: Dua Pekan PSBB, Polisi Justru Sebut Kecelakaan di Jakarta Meningkat hingga Angka 40 Persen
"Saya tidak menganggap diri kami sebagai politik. Kami tidak mencoba mengirimkan pesan yang muluk-muluk,” kata RM.
Sementara, Suga mengaku sebagain bagian dari BTS, ia dan keenam member lain menyuarakan isu untuk ARMY, begitu pula ARMY yang menyuarakan isi hati mereka kepada BTS.
