Jangan Asal Pakai, Berikut 4 Alasan Kenapa Jangan Gunakan Hand Sanitizer Berlebihan

21 Agustus 2020, 13:21 WIB
Ilustrasi hand sanitizer. /PIXABAY/Luisella Planeta Leoni

PR BANDUNGRAYA - Bagi Anda yang sedang dalam perjalanan liburan atau lebih sering beraktivitas di luar rumah, hand sanitizer menjadi barang wajib yang dibawa kemana pun.

Menjaga kebersihan terutama di tengah pandemi Covid-19 adalah hal yang wajib dilakukan.

Salah satu yang terpenting adalah menjaga kebersihan tangan, pasalnya tangan merupakan bagian tubuh yang sangat rentan terkena virus atau bakteri saat Anda melakukan aktivitas di ruang publik.

Meskipun sempat menjadi barang langka dan banyak diburu masyarakat, ternyata pemakaian hand sanitizer yang berlebihan itu sangat berbahaya.

Baca Juga: 10 Juta Penonton dalam 20 Menit, BTS Dynamite Jadi Video Klip Pemecah Rekor Tercepat dalam Sejarah

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Antara, berikut beberapa alasan mengapa penggunaan hand sanitizer jangan digunakan secara berlebihan.

1. Rentan terkena diare

Dalam tubuh manusia terdapat bakteri baik dan bakteri buruk. Mikrobioma yakni ekosistem mikroorganisme termasuk bakteri, jamur dan virus yang hidup di usus, mulut, hidung dan kulit. Bakteri mikrobioma memiliki peran pada imunitas, nutrisi dan perkembangan manusia.

Profesor Mahboobeh Mahdavinia Bidang Alergi dan Imunologi di Rush University mengatakan bahwa ketika Anda membunuh koloni bakteri di tangan, itu dapat menghancurkan mikrobioma di usus, yang memakan bakteri di kulit juga.

“Mengubah mikrobioma Anda dengan cara seperti ini akan melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda,” katanya.

Sehingga jika terlalu sering menggunakan cairan hand sanitizer, bakteri baik yang berada di tangan bisa mati dan sistem kekebalan tubuh menurun.

Baca Juga: Lirik Lagu BTS Dynamite, Single Terbaru dalam Bahasa Inggris

2. Risiko kulit kering

Kandungan alkohol pada cairan hand sanitizer dapat menghilangkan kelembapan kulit dan iritasi. Jika penggunaan hand sanitizer terlalu sering bisa menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah.

Bahkan kandungan cairan tersebut sangat berbahaya bagi anak-anak karena bisa terjadi eksim pada kulit yang sensitif.

Untuk mengatasinya, Mahdavia menyarankan untuk memilih produk yang tidak menyebabkan alergi dan iritasi (hypoallergenic) seperti Vaseline, Cethapil, Eucerin, dan lainnya.

3. Tidak bisa menghilangkan bercak kotor dan minyak

Jika pada tangan terdapat kotoran berminyak setelah makan dan mencoba menghilangkannya dengan hand sinitizer, kotoran minyak tersebut akan tetap menempel.

Cairan hand sanitizer tidak bisa berbuat banyak untuk menghilangkan noda kotor dan minyak pada tangan. Bahkan tidak bisa menghilangkan bahan kimia berbahaya seperti pestisida.

4. Tidak disarankan untuk bayi

Khusus untuk para orang tua yang kerap memberikan hand sinitizer untuk bayinya sangat tidak dianjurkan. Jika pemakaiannya terlalu sering dapat mengganggu sistem imunnya.

Mikrobioma pada bayi masih dalam proses pembentukan. Ketika seseorang menyentuhnya setelah menggunakan hand sinitizer berlebihan, kandungan alkohol atau residu di tangan justru akan membunuh kuman baik di kulit sang bayi.

Sebuah teori ilmiah popular hipotesis kebersihan menyatakan bahwa paparan patogen dan bakteri sangat penting untuk membantu bayi membangun kekebalan yang kuat dan berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Berlaga di UEFA Nations League, Berikut Nama Pemain yang Hiasi Skuad La Furia Roja Spanyol

Dalam lingkungan yang terlalu bersih, bayi tidak akan mendapatkan paparan kuman yang diperlukan untuk mendidik sistem kekebalan merespon terhadap organisme menular.

Akan tetapi hipotesis tersebut menjadi perdebatan, alangkah baiknya kita tetap harus menjaga kebersihan.

Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun lebih baik daripada menggunakan hand sanitizer dalam beberapa kondisi tertentu.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler