Viral Janda di Cianjur Mengaku Hamil Tanpa Hubungan Seksual, Bisakah? Begini Penjelasan Ilmiahnya

- 14 Februari 2021, 11:24 WIB
Ilustrasi kehamilan.
Ilustrasi kehamilan. /PIXABAY/luciana_ferraz

Sebagaimana dilansir PRBandungRaya.com dari Healthline, pada dasarnya kehamilan dapat terjadi akibat aktivitas yang melibatkan sel sperma masuk ke dalam atau melalui alat kelamin perempuan.

Agar terjadi kehamilan, sel sperma harus bertemu dengan sel telur di dalam tuba falopi wanita, lalu sel telur yang telah dibuahi harus ditanamkan di dalam lapisan dinding rahim.

Dalam hal ini, hubungan seksual dengan penetrasi di dalam vagina membantu proses sel sperma mencapai dan membuahi sel telur dengan lebih mudah dan cepat, sehingga memperbesar kemungkinan kehamilan.

Untuk dapat dibuahi, sel telur pun harus terlebih dahulu dilepaskan dari ovarium. Hal ini biasanya terjadi satu kali dalam sebulan, sekitar 14 hari sebelum menstruasi, pada masa ovulasi.

Baca Juga: Jelang Tampil di Liga Champions, Liverpool Malah Keok di Markas Leicester

Sebelum seorang pria ejakulasi penuh, tubuhnya tetap dapat memproduksi cairan pra-ejakulasi yang juga dapat mengandung sel sperma.

Selain itu, wanita yang subur juga memproduksi cairan yang membantu sel sperma masuk dengan lebih mudah saat berhubungan seksual.

Jika cairan yang mengandung sperma dari laki-laki melakukan kontak dengan area kelamin wanita, meskipun kemungkinannya kecil, namun kehamilan tetap dapat terjadi tanpa adanya penetrasi.

Fenomena ini pun kerap disebut sebagai splash pregnancy. 

Sperma dapat masuk tanpa adanya penetrasi oleh alat kelamin pria, maupun masuk dengan adanya penetrasi dari mainan atau alat pembantu hubungan seksual yang terlibat.

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah