Network
BANDUNGRAYA.ID - Sebanyak 2.574 pesantren di Jawa Barat telah tergabung dalam program One Pesantren One Product (OPOP) yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Program OPOP ini diluncurkan bertujuan untuk mendorong pesantren yang berdaya dan memiliki produk unggulan.
Progres perkembangan program OPOP ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, Kamis 16 Desember 2021.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Kamis 16 Desember 2021: Virgo Keberuntunganmu Hari Ini
Uu mengatakan program OPOP ini sebagai upaya pemerintah Jabar dalam meningkatkan perekonomian secara adil dan merata, terutama pasca pandemi Covid-19.
"Dalam rangka mewujudkan perkembangan ekonomi yang adil dan merata, Pemprov Jabar melahirkan program-program seperti desa wisata, OVOC (One Village One Company), BUMDes, dan Program lain termasuk OPOP," kata Uu dilansir BANDUNGRAYA.ID dari Antara News, Kamis 16 Desember 2021.
Uu mengharapkan bahwa pesantren berpeluang untuk menjadi sentral perkembangan ekonomi yang kuat. Ketika ekonomi yang berbasis pesantren berkembang maka masyarakat pun akan menikmati peluang dan pergerakan ekonomi.
Baca Juga: Bukan Persib, Makan Konate Semakin Dekat dengan Persija. Ini Durasi Kontrak yang Disodorkan
Program OPOP ini memiliki payung hukum yang kuat melalui Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menangah Daerah (RPJMD) yang memuat visi misi Pemda Provinsi Jabar periode 2012-2023.
