Apa Pengertian dan Keutamaan Itikaf di Bulan Ramadhan? Sebelum Melakukannya Ketahui Empat Hal ini

- 24 April 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Free Download Lagu Video Youtube Kualitas HD Tanpa MP3 Juice: Legal Sekali Klik Bisa Berhasil dan Gratis!. Pixabay /mirkobozzato
Ilustrasi Free Download Lagu Video Youtube Kualitas HD Tanpa MP3 Juice: Legal Sekali Klik Bisa Berhasil dan Gratis!. Pixabay /mirkobozzato /

BANDUNGRAYA.ID  – Apa pengertian dan keutamaan itikaf di bulan Ramadhan? sebelum melakukannya, ketahui empat hal ini. 

Itikaf merupakan salah satu amalan ibadah sunah yang senantiasa dilakukan oleh Rasulullah SAW di dalam masjid dan dianjurkan dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Itikaf sebenarnya tidak hanya dapat dilakukan di bulan Ramadhan saja. Akan tetapi, paling utama apabila dilaksanakan pada waktu tersebut.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Masjid untuk Itikaf Ramadhan 2022 di Bandung: Bersih dan Nyaman untuk Ibadah!

Baca Juga: Apa Saja yang Harus Dipersiapkan Sebelum Berangkat Mudik Lebaran 2022? 8 Hal Ini Sangat Membantumu!

Pasalnya, itikaf di bulan Ramadhan bisa juga disebut sebagai ruang perawatan khusus untuk seorang muslim menghilangkan dosa dari dalam hati si pengamal.

Itikaf sendiri mempunyai arti berdiam di dalam masjid, dengan syarat-syarat tertentu, yang semata-mata untuk niat beribadah kepada Allah SWT.

Namun jika menurut bahasa, itikaf berasal dari kata ‘akafa’ yang memiliki makna ‘memenjarakan’ dan menyibukan diri dengan beribadah diantaranya salat, dzikir, maupun membaca kitab Al Quran.

Hal ini pun telah diajarkan oleh Nabi Saw. sebagaimana yang pernah disampaikan oleh istrinya, Aisyah ra:

Baca Juga: RRQ Hoshi Masuk Ke Grand Final MPL ID Season 9 dan Mengamankan Tiket MSC 2022 Sebagai Perwakilan Indonesia

Baca Juga: 4 Rekomendasi Tempat Liburan Lebaran 2022 yang Hidden Gem di Bandung, Asyik untuk Dikunjungi

“Bahwasannya Nabi saw. selalu beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai Allah memanggilnya, kemudian istri-istrinya meneruskan itikafnya setelah itu,” (Muttafaqun ‘alaih).

Di dalam hadis tersebut, juga mengindikasikan dibolehkannya bagi perempuan untuk beriktikaf. Karena digambarkan bahwa para istri Nabi Saw. melakukan itikaf sepeninggal Nabi Saw.

Namun, di dalam kitab Ibanatul Ahkam syarh Bulughil Maram karya Sulaiman An Nuri dan Alawi Abbas al Maliki disebutkan bahwa, dibolehkannya itikaf bagi perempuan di dalam masjid dengan syarat telah mendapatkan izin dari suami dan terhindar dari fitnah.

Ibnu Mundzir dan ulama lainnya sebagaimana yang telah dikutip oleh imam Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari ketika mensyarahi hadis tersebut mengatakan bahwa, perempuan tidak boleh itikaf jika tidak meminta izin kepada suaminya. Jika perempuan tersebut beritikaf tanpa meminta izin, maka suaminya boleh menyuruhnya keluar dari itikaf.

Baca Juga: Bisa Free Download Lagu Video Youtube Kualitas HD Tanpa MP3 Juice: Legal Sekali Klik Bisa Berhasil dan Gratis!

Baca Juga: HOT Bursa Transfer Persib Bandung: Robert Alberts Ingin Pemain Lokal, Benarkah Ogah Rekrut Punggawa Asing Lagi

Sebelum melakukan itikaf, penting bagi kita untuk mengetahui syarat dan rukunnya terlebih dahulu, antara lain sebagai berikut:

1. Niat, dalam itikaf harus ada niat sehingga orang yang melakukannya paham apa yang harus dilakukan. Bahkan jangan sampai melamun, dan pikiran kosong.

2. diam di dalam masjid dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang beritikaf. Sebagaimana firman Allah SWT.

3. Orang yang melakukan itikaf harus muslim, berakal, suci dari hadas besar (ada pendapat yang mengatakan bahwa hadas kecil juga membatalkan itikaf), dan harus di masjid.

Baca Juga: Punya Ciri-ciri Ini? Selamat Anda jadi Penerima BSU Subsidi Gaji 2022: Cair Rp1 Juta ke Rekening  

Baca Juga: Link Download Lagu Youtube TikTok Bukan di MP3 Juice dan YTMP3: KLIK DI SINI Langsung Berhasil

4. itikaf sangatlah dianjurkan dilakukan pada sepuluh malam terakhir di Bulan Ramadhan, karena dimaksudkan untuk mencari malam lailatul qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Demikianlah penjelasan mengenai itikaf. Selain itu juga, itikaf ini hukumnya sunah dan tidak harus dilakukan pada bulan Ramadhan, boleh dilaksankan pada bulan apa saja, yang penting orang yang melakukannya memahami tentang itikaf.

Editor: Siti Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah