Berkaca dari Gambia, IDAI Imbau Menkes: Hindari Penggunaan Parasetamol Sirup untuk Anak

- 19 Oktober 2022, 14:28 WIB
Berkaca dari Gambia, IDAI Imbau Menkes: Hindari Penggunaan Parasetamol Sirup untuk Anak
Berkaca dari Gambia, IDAI Imbau Menkes: Hindari Penggunaan Parasetamol Sirup untuk Anak /Pixabay/ Victoria_Borodinova/

BANDUNGRAYA.ID- Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam live instagram @idai_ig, Selasa, 18 oktober 2022 mengingatkan pemerintah untuk segera menghentikan sementara penggunaan obat parasetamol sirup untuk anak.

Penghentian sementara itu dilakukan sampai pemerintah berhasil mengidentifikasi  penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atipikal yang diduga menjadi penyebab meninggalnya puluhan anak di Gambia (Afrika), seusai mengkonsumsi obat sirup yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

“Kemarin rapat bersama Pak Menkes, kita harapkan, kita hindari dulu penggunaan parasetamol sirup, belajar dari kasus Gambia. Sambil kita cari buktinya di Indonesia benar tidak ada (kaitan dengan obat), seperti itu,” kata Piprim dalam live instagram @idai_ig, Selasa, 18 oktober 2022.

Baca Juga: Apa Obat Pengusir Tikus di Rumah dan Kosan? Tanpa Bahan Kimia, Ternyat Bisa Gunakan Bahan Alami

Obat sirup untuk anak yang disebutkan dalam informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) itu terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup. Keempat produk tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India.

Adapun berdasarkan penelusuran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), keempat produk obat tersebut di atas tidak terdaftar di Indonesia, dan hingga saat ini produk yang diproduksi Maiden Pharmaceuticals Limited, India tidak satu pun yang terdaftar di Indonesia.

Baca Juga: Wah, Ternyata Boy William dan Ayu Ting Ting Sempat Musuhan Selama 4 Tahun, Ini Penyebabnya!

Piprim imbau para orang tua untuk lebih berhati-hati dalam memberikan obat pada anak. Jika mengalami sakit musiman, sebaiknya tidak perlu diberikan obat. Kecuali jika anak tersebut mempunyai penyakit asma atau pneumonia yang memerlukan perlakuan khusus.

Penyakit gagal ginjal akut pada anak ditandai dengan mengamati gejala dan tanda klinis yang dialami pasien, salah satunya terjadi penurunan jumlah BAK (oliguria) atau tidak ada sama sekali BAK (anuria).

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x