Studi yang dilakukan Helena ini merupakan pengembangan dari riset sebelumnya tentang risiko kanker payudara yang mungkin dipengaruhi oleh keseimbangan estrogen tertentu dalam tubuh, dan berhubungan dengan volume payudara.
Sementara studi kali ini melihat apakah asupan kopi dikaitkan dengan volume payudara, dan bagaimana hal ini dimodifikasi oleh varian gen CYP1A2*1F (genotipe A/A) yang dibawa oleh seorang wanita.
Kode gen untuk enzim CYP1A2, yang berperan dalam metabolisme kopi dan estrogen. Wanita dengan genotipe A/A yang memiliki asupan kafein tinggi sebelumnya telah terbukti memiliki rasio jenis estrogen tertentu yang lebih tinggi.
Meski begitu, studi ini tidak dapat menunjukkan bahwa konsumsi kopi 'menyebabkan' volume payudara yang diuji, atau apa yang menyebabkan payudara menyusut.
Sebanyak 269 sukarelawan Swedia dengan usia rata-rata 29 tahun turut serta dalam studi tersebut.
Mereka diminta mengisi kuesioner tentang masalah reproduksi, penggunaan kontrasepsi, merokok atau tidak, konsumsi kopi (gelas besar 300ml atau cangkir kecil 150ml), dan informasi lainnya.
Kemudian pengukuran tubuh dilakukan pada waktu yang ditentukan selama siklus menstruasi.
Volume payudara wanita dinilai dengan meminta mereka mengambil posisi berlutut dengan payudara menggantung ke bawah. Perkiraan volume kemudian dikerjakan dengan perhitungan sederhana.