Detak jantung berubah rimanya sesuai alur cerita film yang berlangsung. Kemudian, detak jantung audiens mungkin mulai sinkron, mengisyaratkan semacam pengalaman bersama dalam keterlibatan.
Dengan alasan ini menonton film di bioskop memiliki manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.
Namun sayangnya, emosi yang terlalu meluap pada satu titik bisa memuncukan emosi yang down.
Melansir dari The Guardian yang melaporkan bahwa penonton film original Avatar mengalami bentuk Post-Avatar Depression Syndrome (PADS).
Post-Avatar Depression Syndrome (PADS) bukanlah kondisi medis sebenarnya, tetapi itu mewakili perasaan depresi dan bahkan pikiran untuk bunuh diri yang telah dilaporkan penonton sejak menyaksikan film Avatar pertama yang dirilis tahun 2009 lalu.
Meski terjadi banyak laporan mengenai PADS sejak 2009, Animo penonton untuk film ini masih sangat tinggi.
Penonton terhanyut dengan alur yang disajikan, dengan ikut merasa bahwa realitas dunia modern seringkali membuat kita tersingkir dari lingkingan alam yang tidak membuta bahagia hidup di abad modern.
Hal tersebut sangat kontras dengan keindahan yang megah dari kehidupan yang merek alami di bioskop.