Berawal dari Semangkuk Bubur, Seorang Istri Membunuh, Memotong dan Memasak Suaminya, Tersangka Divonis Gila

26 Februari 2021, 16:57 WIB
Ilustrasi Pembunuhan. /Pixabay/PublicDomainPictures/


PR BANDUNGRAYA – Ada satu kasus pembunuhan paling sadis di Hongkong yang ceritanya kembali mencuat ke publik akhir-akhir ini.

Kasus ini kembali diungkap yang diduga untuk menyertai pembangunan sebuah apartemen baru dengan ketinggian 10 lantai.

Pembunuhan sadis itu dilakukan seorang istri berusia 58 tahun kepada suaminya sendiri pada tahun 1988.

Baca Juga: Berawal dari Skandal 2 Atlet Bola Voli, Dugaan Kasus Bullying Idol Korea Selatan Kian Marak

Namun hasil penyelidikan, tersangka divonis menderita skizofrenia dan berakhir di rumah sakit jiwa setelah dihukum karena pembunuhan.

Kasus pembunuhan sadis itu ditutup dengan kesimpulan jika sang istri telah membunuh, memutilasi, serta memasak potongan tubuh suaminya sendiri sebelum kemudian membuang hasil masakannya itu ke tempat sampah.

Ma Kit-chee adalah wanita berusia 58 tahun yang divonis bersalah sebagai pembunuh sadis atas kematian suaminya sendiri yaitu Fu Tong.

Lokasi pembunuhan tersebut terjadi di rumah Ma Kit-chee dan Fu Tong yang berlokasi di Kornhill Garden, Hongkong.

Baca Juga: Sinopsis Film La La Land: Kisah Drama Musikal Ryan Gosling dan Emma Stone Bikin Nyesek

Lokasi pembunuhan sadis tersebut kini sedang dalam tahap pembangunan untuk apartemen baru dengan ketinggian 10 lantai yang dikenal sebagai perumahan Quarry Bay.

Awal mula kasus pembunuhan suaminya terjadi ketika pada tanggal 21 Februari 1988, Ma Kit-chee memerintahkan saudara laki-lakinya beserta dua orang pria lain untuk melakukan aksi perampokan palsu kepada Fu Tong.

Fu Tong diancam oleh para perampok suruhan Ma Kit-chee agar menyerahkan 200 ribu Dolar Hongkong kepada mereka.

Baca Juga: Tak Main-main, Ini Langkah Charly Van Houten Jika Orang yang Mengubah Datanya Tidak Klarifikasi

Namun, Fu Tong menolak, jadi para perampok itu hanya mengikatnya di dalam rumah lalu pergi begitu saja.

Sehari setelah kejadian perampokan tersebut, Ma Kit-chee membuatkan bubur untuk Fu Tong di sore hari. Entah karena alasan apa, Fu Tong tiba-tiba mulai memukuli Ma Kit-chee.

Terjadilah pertengkaran hebat di antara Fu Tong dan Ma Kit-chee. Fu Tong bahkan sempat memukul kepala Ma Kit-chee dengan mangkuk bubur.

Dengan alasan ketakutan, Ma Kit-chee memukul kepala Fu Tong dengan palu hingga suaminya itu tewas di tempat.

Setelah Fu Tong tewas, jazadnya dipotong kecil-kecil oleh Ma Kit-chee dengan menggunakan gergaji.

Kemudian potongan tubuh suaminya itu dimasukkan Ma Kit-chee ke dalam panci lalu direbus hingga menjadi daging kering.

Bagian lain dari tubuh Fu Tong seperti kedua tangan, lengan, serta kakinya dipanggang Ma Kit-chee di dalam oven.

Ma Kit-chee mengakui dirinya memasak potongan tubuh Fu Tong siang dan malam selama dua hari berturut-turut.

Kemudian dia kembali merebusnya sekitar enam hingga tujuh kali rebusan.

Setelah merasa cukup memasak jazad suaminya, Ma Kit-chee memasukkan hasil masakannya itu ke dalam plastik lalu membuangnya ke dalam beberapa tempat sampah yang berada di sekitaran gedung apartemennya.

Sewaktu menjalani sidang pembunuhan atas suaminya, Fu Tong, Ma Kit-chee mengakui dirinya kerap kali mendengar bisikan-bisikan yang mengatur segala pemikiran dan perbuatannya.

Pada tanggal 31 Maret 1988, ketika polisi mulai memeriksa rumah Ma Kit-chee dan Fu Tong, mereka tidak bisa menemukan sisa jazad Fu Tong sama sekali.

Ahli forensik hanya bisa menemukan bekas darah di perabotan, gorden, langit-langit apartemen Ma Kit-chee dan Fu Tong, serta pipa pembuangan.

Kasus pembunuhan paling sadis di Hongkong ini ditutup dengan vonis bersalah pada tanggal 4 Oktober 1988 atas pembunuhan yang dilakukan Ma Kit-chee kepada suaminya sendiri yaitu Fu Tong.

Ma Kit-chee diduga telah menderita schizophrenia selama bertahun-tahun dan menghabiskan sisa hidupnya sebagai pembunuh suaminya sendiri, Fu Tong, di dalam rumah sakit jiwa.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler