BANDUNGRAYA.ID – Usai tragedi, Stasiun Itaewon lini dipenuhi bunga, di sepanjang jalan orang-orang silih berganti lakukan ini.
Setelah tragedi Halloween di Itaewon yang terjadi pada Sabtu, 29 Oktober 2022, kini stasiun Itaewon penuh bunga. Sepanjang jalan Itaewon orang-orang datang silih berganti beri penghormatan.
Usai tragedi Halloween di Itaewon yang merenggut nyawa 154 orang dan melukai 132 orang lainnya, orang-orang telah mengunjungi Itaewon sebagai pelayat, mereka memberikan penghormatan.
Karangan bunga berjejer rapi di luar Stasiun Itaewon, dan minuman dituangkan, diletakkan di sebelah karangan bunga untuk menghormati mereka menjadi korban.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Meninggalnya Aktor K-Drama Lee Jihan di Tragedi Maut Halloween di Itaewon
Penghormatan lain dibuat di sepanjang jalan Itaewon, orang-orang datang berkunjung untuk memberi penghormatan sepanjang hari.
Dilansir Bandungraya.id di laman resmi n.news.naver.com, Pemerintah Korea telah menetapkan masa berkabung atas apa yang terjadi di Itaewon mulai Minggu, 30 Oktober sampai 5 Novermber 2022.
Tepatnya selama 7 hari mendatang, Korea Selatan akan menjalani masa berkabung nasional.
Selama masa berkabung, semua lembaga publik dan diplomat luar negeri akan dipulangkan lebih awal, dan pejabat publik dan karyawan akan mengenakan pita duka untuk mengekspresikan berkabung.
Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan Korea juga akan segera menentukan lokasi pembakaran dupa serentak.
Dilansir Bandungraya.id di laman resmi Koreaboo pada Senin, 31 Oktober 2022, pukul 08.33 WIB, korban tewas tragedi Halloween di Itaewon meningkat menjadi 154, dengan 132 orang terluka.
26 orang di antaranya para korbannya adalah orang asing, bukan warga asli Korea Selatan.
26 warga asing yang tewas saat tragedi Halloween di Itaewon di antaranya berasal dari Iran, Uzbekistan, Cina, dan Norwegia.
Kerumunan perayaan Halloween lebih tepatnya terjadi di dekat Hotel Hamilton, Itaewon.
Media lokal mengatakan kurang lebih 100.000 orang menuju ke Itaewon untuk perayaan Halloween, yang merupakan pertama kalinya setelah beberapa tahun pembatasan akibat COVID-19.***