Asal Usul Barbie Penuh Kontroversi, Dari Boneka Hingga Masuk Layar Lebar

20 Juli 2023, 12:32 WIB
Asal Usul Barbie Penuh Kontroversi, Dari Boneka Hingga Masuk Layar Lebar /Instagram.com @warnerbrosid/

 

BANDUNGRAYA.ID - Barbara Millicent Roberts atau yang akrab dipanggil Barbie menjadi ikonik dalam sejarah mainan dunia.

Sosok wanita dewasa dalam balutan boneka plastik setinggi 11 inci (29 cm) ini diperkenalkan oleh perusahaan mainan Mattel, Inc. pada 9 Maret 1959.

Keberadaan boneka cantik Barbie ini tidak terlepas dari kontroversinya bahkan dari awal mula boneka ini hadir menjadi mainan kesayangan anak-anak.

Baca Juga: Link Nonton Film Barbie: Menjadi Live Action Movie Pertama Kalinya, Yuk Intip Sinopsisnya!

Ruth Handler menjadi sosok yang mempelopori pengenalan boneka Barbie. Ia juga merupakan founder dari perusahaan Mattel, Inc.

Penampilan fisik Barbie yang sempurna dengan paras cantik dan badan tinggi langsing justru menjadikan boneka ini sebagai bahan kritikan.

Boneka Barbie dimodelkan pada boneka Jerman Bild Lilli, sebuah boneka seksi yang diambil dari karakter kartun pada surat kabar Jerman Barat Bild Zeitung.

Kemunculan boneka Barbie menjadi revolusioner pada masanya karena memiliki desain yang berbeda dengan boneka-boneka kebanyakan saat itu.

Baca Juga: Keisya Levronka Mendadak Dihujat Netizen Gegara Jawab Ini di Podcast Marlo Volix Media

Barbie bahkan dianggap bukan sekadar mainan karena telah menjadi ikon budaya yang mendalam.

Kehadiran boneka Barbie ini memiliki kesan yang kuat dalam media, peranannya bahkan melebihi sebatas mainan.

Barbie telah muncul dalam berbagai film, acara televisi, buku, dan bahkan melakukan berbagai kolaborasi dengan merek fashion terkenal.

Keberadaan sosok boneka Barbie  juga telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, bahkan membuka pandangan mereka tentang beragam potensi dan aspirasi.

Bagaimana tidak, sepanjang 60 tahun lebih karirnya, Barbie telah melakukan banyak petualangan dan mengambil lebih dari 250 pekerjaan berbeda mulai dari astronot hingga presiden AS. 

 

Barbie mendorong anak-anak untuk bermimpi besar dan mengejar apapun yang mereka inginkan, seperti penokohan yang diperankan oleh Barbie dalam berbagai seriesnya. 

 

Namun meski Barbie memiliki karakter remaja yang sempurna, boneka Barbie juga banyak mendapatkan kontroversi.

 

Dilansir dari Britannica, saat awal pemasarannya pada tahun 1958 masyarakat mulai mengkritik Barbie karena "terlalu banyak figur".

 

Namun, Mattel menghindari masalah ini dengan mengiklankan Barbie secara langsung kepada anak-anak melalui televisi.

 

Faktanya, Mattel menjadi perusahaan mainan pertama yang menyiarkan iklan untuk anak-anak, setelah mensponsori program Klub Mickey Mouse Walt Disney pada tahun 1955.

 

Tidak berhenti disana, kontroversi Barbie berlanjut pada tahun 1970, ketika Barbie dikritik karena proporsi tubuh yang tidak realistis.

 

Menanggapi hal tersebut Mattel kembali mengubah cetakan tubuh Barbie dalam beberapa kesempatan. Pada pergantian abad ke-21 boneka Barbie diberi payudara yang lebih kecil, pinggang yang lebih lebar, dan pinggul yang lebih ramping.

 

Kontroversi berlanjut saat pemasaran di negara-negara muslim. Pasalnya Barbie tidak pernah mendapat persetujuan dari pihak berwenang di dunia Muslim karena cara berpakaiannya yang tidak memenuhi aturan dalam Islam. Bahkan pada tahun 1995 Arab Saudi menghentikan penjualan Barbie di pasaran.

 

Akhirnya, untuk menanggapi keluhan tersebut boneka Barbie kembali muncul dengan versi memakai jilbab dan dapat dipasarkan di negara Muslim.

 

Banyaknya kontroversi yang menyelimuti kehadiran boneka sejuta umat ini tidak menjadikan eksistensi Barbie menurun. Bahkan kehadirannya menjadi barang koleksi yang sangat populer.

 

Penggemar tertarik pada Barbie lama dan Barbie edisi khusus yang diciptakan Mattel untuk memenuhi pasar. Meskipun penjualan Barbie sejak tahun 2000 tidak meningkat tajam seperti pada tahun 1990, namun penjualannya masih mencapai lebih dari satu miliar dolar untuk setiap tahunnya.

 

Bahkan eksistensi Barbie kini akan hadir di tahun 2023 dan bentuk aksi layar lebar live action yang disutradarai oleh Greta Gerwig dan dibintangi oleh Margot Robbie sebagai tokoh Barbie dan Ryan Gosling sebagai Ken.***

Editor: Resa Mutoharoh

Tags

Terkini

Terpopuler