PR BANDUNGRAYA - Dijuluki sebagai Negara Matahari Terbit, Jepang yang dikenal sebagai raksasa teknologi asal Asia nyatanya sedang mengalami krisis penduduk.
Sebagai negara maju, salah satu fokus utama Jepang adalah menaikkan angka kelahiran penduduknya.
Seperti diketahui, angka kelahiran Jepang terbilang cukup rendah. Hal ini jelas menjadi perhatian utama karena tingkat kelahiran rendah berpengaruh pada proses regenerasi Jepang.
Baca Juga: Gerak Cepat Usai Ditelepon Langsung Jokowi, Elon Musk Siap Kirim Tim ke Indonesia, Kapan?
Pemerintah telah mengupayakan program agar penduduk Jepang mau menikah dan memiliki anak. Salah satunya dengan menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk membantu mencocokkan orang-orang yang kesepian.
Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Zona Jakarta dalam artikel "Gelontorkan Rp 270 Juta, Jepang Gunakan Teknologi AI untuk Comblangkan Warganya Agar Punya Anak!", Perdana Menteri Yoshihide Suga berencana untuk mengalokasikan 2 miliar yen atau setara dengan Rp270 juta pada tahun fiskal berikutnya.
Dana tersebut digunakan untuk mendukung pemerintah daerah yang menjalankan program untuk membantu penduduk mereka menemukan kekasih hati.
Baca Juga: Ganti Slot Start-Up, Intip 5 Fakta Drama Korea Mr. Queen
Menurut Kantor Kabinet, sekitar setengah dari 47 prefektur di negara itu menawarkan layanan perjodohan dan beberapa dari mereka telah memperkenalkan sistem AI.
Layanan perjodohan yang dijalankan manusia sering menggunakan formulir standar untuk membuat daftar minat dan hobi orang.