Usai Pelantikan Presiden Joe Biden, Tiongkok Umumkan Sanksi Pada Sejumlah Pejabat Trump

- 21 Januari 2021, 15:25 WIB
Setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, China umumkan sejumlah sanksi terhadap pejabat Donald Trump.
Setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, China umumkan sejumlah sanksi terhadap pejabat Donald Trump. /PIXABAY/David Yu

PR BANDUNGRAYA - Setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat yang baru, Joe Biden, Pemerintah Tiongkok mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka memberikan sanksi kepada dua lusin pejabat administrasi Donald Trump.

Pejabat administrasi Donald Trump tersebut keluar hanya beberapa menit setelah pelantikan Joe Biden, menuduh mereka "serius melanggar" kedaulatan negara.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh 28 pejabat Donald Trump tersebut telah dianggap mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok. 

Baca Juga: Seleksi Guru PPPK Akan Dimulai, Komis X DPR Minta Guru Honorer Berumur Segera Diangkat

Kemenlu Tiongkok juga mengumumkan larangan memasuki Tiongkok, Hong Kong, dan Makau bagi mereka dan keluarganya juga melakukan bisnis.

Ke 28 orang tersebut di antaranya adalah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, mantan penasihat keamanan nasional John Bolton, rekanan Trump, Steve Bannon, Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien, dan penasihat perdagangan Trump, Peter Navarro.

Partai Komunis Tiongkok mengeluarkan pernyataan tersebut sesaat setelah Presiden Joe Biden dilantik menggantikan Presiden Donald Trump.

Baca Juga: Tanggapi Isu LGBTQ, HRC: Joe Biden Percaya Diskriminasi Orientasi Seksual Adalah Ilegal

Juru bicara Tiongkok mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir Amerika Serikat (AS) memiliki sentimen buruk terhadap negaranya dan diduga membuat rencana gerakan yang mengganggu urusan dalam negeri Tiongkok.

“Selama beberapa tahun terakhir, beberapa politisi anti-Tiongkok di Amerika Serikat, karena kepentingan politik mereka yang egois dan prasangka serta kebencian terhadap Tiongkok dan tidak menunjukkan perhatian pada kepentingan rakyat Tiongkok dan Amerika, telah merencanakan, mempromosikan dan melaksanakan sebuah serangkaian gerakan gila yang telah sangat mengganggu urusan dalam negeri Tiongkok, merusak kepentingan Tiongkok, menyinggung rakyat Tiongkok, dan sangat mengganggu Tiongkok-AS," katanya dikutip PRBandungRaya.com dari New York Post, Kamis 21 Januari 2021.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x