PR BANDUNG RAYA−Permasalahan yang terjadi di Myanmar hingga saat ini masih memanas, para pengunjuk rasa kian semangat menyuarakan keresahan mereka sebagai warga.
Korban meninggal dari pengunjuk rasa pun bertambah. Salah satunya yang terjadi pada Rabu, 3 Maret 2021 di Mandalay. Pengunjuk rasa banyak yang tergeletak di tanah akibat serangan tembakan yang dilakukan polisi untuk membubarkan mereka.
Salah satu di antara pengunjuk rasa itu ada seorang wanita berusia 19 tahun bernama Angel, dikenal juga sebagai Kyal Sin. Ia merupakan seorang penari dan atlet taekwondo.
Baca Juga: 70 Persen Lebih Menular, Ini Gejala Varian Baru Virus Corona B117 yang Kini Sudah Masuk ke Indonesia
Kyal Sin atau Angel bersama sejumlah pengunjuk rasa berlindung sebelum akhirnya tertembak tepat di kepalanya. Hari itu pula ada sedikitnya 18 orang yang meninggal selain Angel.
Saat kejadian itu Angel mengenakan pakaian bertuliskan “Semuanya akan baik-baik saja,”.
Ditambah lagi adanya pernyataan dari salah seorang temannya saat menjadi pengunjuk rasa anti-kudeta di Mandalay. Orang itu adalah Myat Thu, ia bersama Angel saat protes.
Baca Juga: Jokowi Kampanyekan Benci Produk Luar Negeri, Azzam Mujahid Izzulhaq: Berarti Sinovac Buatan Sumedang
Myat Thu turut mengenang seorang wanita muda yang menurutnya adalah seorang yang pemberani. Angel dikatakannya adalah orang yang berani menendang pipa air hingga terbuka sehingga pengunjuk rasa dapat mencuci gas air mata dari mata mereka. Angel juga melemparkan tabung gas air mata kembali ke arah polisi.