Demonstran Babak Belur di Gedung Putih, Donald Trump Terciduk Lari dan Sembunyi di Bawah Tanah

- 1 Juni 2020, 16:34 WIB
MASSA unjuk rasa di depan Gedung Putih.* REUTERS
MASSA unjuk rasa di depan Gedung Putih.* REUTERS /

PIKIRAN RAKYAT - Selama sekira satu jam, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersembunyi di sebuah bungker di Gedung Putih yang dirancang khusus untuk digunakan dalam keadaan darurat seperti serangan teroris.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Metro, pada Jumat 29 Mei 2020, ratusan orang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Putih untuk memprotes kematian George Floyd.

Beberapa dari pengunjuk rasa melemparkan batu dan menarik barikade polisi, sehingga Agen Secret Service memutuskan untuk menarik Donald Trump bersembunyi di dalam bungker.

Baca Juga: Berbatasan dengan Bandung yang Masih PSBB, Mal di Kawasan Jatinangor Segera Dibuka saat New Normal

Kondisi ini dijelaskan oleh narasumber anonim dari Metro, yang menjelaskan bahwa bungker merupakan sebuah tempat di kawasan Gedung Putih yang dirancang khusus sebagai tempat perlindungan.

Keputusan yang diambil oleh para agen untuk menyembunyikan Donald Trump di dalam bungker dibuat melihat kondisi Gedung Putih yang cukup kacau.

Sepanjang hari bahkan di akhir pekan, nyanyian para pengunjuk rasa di Lafayette Park bahkan bisa terdengar nyaring di Gedung Putih. Para Agen Dinas Rahasia dan petugas penegak hukum sama-sama berjuang untuk menahan serangan dari para pendemo.

Baca Juga: New Normal Sumedang 2 Juni, Simak Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru di Tempat Kerja dan Rumah Ibadah

Aksi unjuk rasa yang digelar beberapa hari lalu dipicu oleh kematian Geogrge Floyd, seorang pria kulit hitam yang tewas setelah dibunuh oleh polisi kulit putih di Minneapolis.

Aksi unjuk rasa di Washington berubah menjadi anarkis, kekerasan dimana-mana, petugas juga sempat terkejut dengan kondisi yang ada, hingga untuk pertama kalinya sejak serangan 11 September 2001, Gedung Putih membuat peringatan tertinggi.

"Gedung putih tidak mengomentari protokol dan keputusan keamanan," kata Juru Bicara Gedung Putih, Judd Deere.

Baca Juga: Viral Foto Wallpaper Pemandangan Sebabkan Ponsel Samsung Alami Kerusakan, Ini Dugaan Penyebabnya

Belum ada konfirmasi pasti apakah Ibu Negara, Melania Trump dan putranya Barron turut bergabung dengan Donald Trump bersembunyi di bungker Gedung Putih selama unjuk rasa berlangsung.

Namun, semua orang juga tahu bahwa Agen Secret Service pasti akan meminta mereka semua bersembunyi dan berlindung di ruangan bawah tanah itu.

Pada Sabtu 30 Mei 2020, Donald Trump muncul kembali ke Florida untuk melihat peluncuran ruang angkasa berawak perdana dari Amerika Serikat dalam dekade ini.

Baca Juga: Dua Bulan Ditutup Karena Corona, Kini Masjid Al-Aqsa di Palestina Terbuka Kembali untuk Jemaah

Usai dari Florida, Donald Trump kembali ke Gedung Putih, kembalinya orang nomor satu di Amerika Serikat itu juga tak luput dari teror para pengunjuk rasa yang mengawasinya sepanjang malam.

Pada Minggu 31 Mei 2020, para demonstran juga kembali berunjuk rasa, berhadapan langsung dengan para polisi di Lafayette Park hingga petang menjelang.

Malam demi malam berlalu, saat itu juga seisi kota terbakar perlahan-lahan. Gambaran kekerasan mendominasi tayangan televisi Amerika dalam beberapa hari kebelakang.

Baca Juga: LTMPT Umumkan Kebijakan Baru, Tahun Ini Pendaftaran UTBK dan SBMPTN Digelar Bersamaan

Sebagai upaya meredakan ketegangan, para penasihat Presiden mulai mendiskusikan prospek pidato di Kantor Oval, akan tetapi gagasan itu segera dibungkam karena kurangnya kebijakan dari Donald Trump sendiri, yang terlihat kurang berminat untuk menyampaikan pesan persatuan.

Dalam beberapa hari terakhir, keamanan Gedung Putih telah diperkuat dengan adanya Pengawal Nasional dan personel tambahan untuk Agen Secret Service, dan polisi yang berjaga di Lafayette Park.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Metro.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x