Kerumunan orang-orang tersebut diperingati sebagai hari penaklukan Kota Tua dalam perang Timur Tengah 1967, dilansir dari AP News.
Warga Palestina yang melihat arak-arakan terprovokasi dan sempat terjadi kericuhan.
Tahun lalu, pawai yang sama dilakukan dan berakibat perang 11 hari dengan militan Palestita, Gaza.
Selain warga Palestina, pawai tahun ini juga menuai kecaman dari Kerajaan Yordania.
Saat pawai berlangsung, sekelompok pemuda Yahudi Ortodoks berkumpul di luar Gerbang Damaskus, mengibarkan bendera, menyanyikan lagu-lagu religius dan nasionalistik, dan meneriakkan “bangsa Yahudi hidup” sebelum memasuki Kawasan Muslim.
Satu kelompok besar meneriakkan “Matilah orang Arab,” dan “Biarkan desamu terbakar” sebelum turun ke Kota Tua.
Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan arak-arakan dan pengibaran bendera Israel di ibu kota adalah hal yang wajar, akan tetapi mengecam tindakan yang dapat memicu ketegangan.
Baca Juga: NETIZEN IKUT SEDIH, Ini Isi Chat Anak Sulung Ridwan Kamil dan Kekasih Soal Beli Baju
Artikel ini Perdana tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Gelar Pawai di Jalan Utama Palestina, Ribuan Orang Israel Teriakkan 'Matilah Orang Arab',".