Jin BTS Dilaporkan Mengajukan Pemberitahuan Untuk Membatalkan Penundaan Wajib Militer

- 4 November 2022, 21:20 WIB
Jin BTS Dilaporkan Mengajukan Pemberitahuan Untuk Membatalkan Penundaan Wajib Militer
Jin BTS Dilaporkan Mengajukan Pemberitahuan Untuk Membatalkan Penundaan Wajib Militer /Instagram: @jin

BANDUNGRAYA.ID - Jin secara resmi menyerahkan pemberitahuan untuk membatalkan penundaan wajib militernya ke Asosiasi Tenaga Kerja Militer.
 
Pendaftarannya sebelumnya ditunda hingga akhir tahun, 31 Desember KST. Jika laporan itu benar, anggota BTS sekarang akan memenuhi syarat untuk dipanggil untuk mendaftar kapan saja. 
 
Agensi yang manaungi BTS, HYBE saat ini belum memberitakan tanggapan. 
 
Jin, yang lahir pada tahun 1992 dan merupakan anggota tertua BTS, sebelumnya telah menerima rekomendasi dari Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan untuk menunda wajib militernya sesuai dengan undang-undang dinas militer yang direvisi pada tahun 2020. Dengan rekomendasi ini, ia diizinkan menunda wajib militer hingga akhir tahun 2022.
 
Sesuai dengan pengajuan Jin atas permintaan pembatalan pendaftaran, Administrasi Tenaga Kerja Militer memutuskan waktu pendaftaran dengan mempertimbangkan rencana pendaftaran mereka yang ingin mendaftar, kebutuhan militer, dan jumlah orang yang menunggu untuk pendaftaran, dan mengirimkan pemberitahuan dari pendaftaran ke Jin.
 
Pemberitahuan pendaftaran biasanya dikeluarkan dalam waktu 3 bulan setelah pengajuan permohonan pembatalan.
 
Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mewajibkan wajib militer (wamil) bagi warga negaranya yang berjenis kelamin laki-laki. 
 
Seluruh pria di negeri ginseng yang telah mencukupi umur serta lolos pemeriksaan fisik dan mental, wajib menjadi tentara untuk melayani negara sesuai jangka waktu yang telah ditentukan.
 
Dilansir dari laman resmi Universitas Kristen Satya Wacana, umumnya ada dua sistem militer di Korea Selatan, yaitu sistem wajib militer dan sistem militer sukarela. 
 
Pemerintah Korea Selatan menerapkan sistem wamil untuk pembelaan pertahanan nasional.
 
Pada 15 Agustus 1948, bersamaan dengan dibentuknya pemerintahan pertama yang sah, Korea Selatan menetapkan kebijakan yang mewajibkan warganya menjadi tentara dalam pertahanan nasional di antara UUD yang telah dibuat.
 
Dikutip dari laman resmi UGM, program wamil yang dibuat oleh Pemerintah Korea Selatan sebagai bentuk antisipasi dari serangan Korea Utara. Walaupun kedua negara ini telah mengakhiri perang, namun masih sering terjadi konflik-konflik kecil diantara keduanya. 
 
Maka dari itu, pemerintah menekan kebijakan ini guna meningkatkan sikap nasionalisme di kalangan masyarakat muda Korea Selatan sekaligus bentuk pertahanan negara.
 
Selain itu faktor ekonomi juga menjadi faktor pendorong terbentuknya sistem Wamil untuk mempertahankan keamanan Korea Selatan. Akibah penjajahan dan perang selama tiga tahun, perekonomian Korea mengalami pasang surut.
 
Perang ini melibatkan banyak korban jiwa serta kerugian material sehingga Korea Selatan jatuh dalam jurang kemiskinan. Perang tersebut membawa instabilitas yang sangat luar biasa, income per capita Korea mengalami penurunan. 
 
Pertumbuhan ekonomi yang kala itu relatif lambat, membuat Korea banyak mendapat bantuan luar negeri untuk membangun negaranya, salah satunya Amerika Serikat.
Pasca perang, Korea Selatan juga membutuhkan armada yang memadai untuk terus mempertahankan keamanan negaranya. 
 
Sistem wajib militer bisa menjadi salah satu alat yang dapat digunakan untuk sistem pertahanan Korea Selatan saat itu. Karena sistem wajib militer sebenarnya memiliki banyak keuntungan.
 
Salah satu fungsinya yaitu dapat menyimpan cadangan tentara yang aktif. 
 
Apabila suatu saat ada kegaduhan militer, tentara ini dapat dipakai secara intensif, serta dapat mempertahankan prajurit-prajurit yang nantinya menjadi kekuatan militer dengan dana yang lebih sedikit dibanding sistem yang harus membayar upah atau gaji prajurit.
 
Mereka yang akan mendaftar Wamil tak boleh dibeda-bedakan dengan alasan ras dan warna kulit. Selain itu, warga negara yang pernah mengalami hukuman penjara lebih dari enam tahun, tak diperbolehkan untuk mengikuti dinas militer dan namanya akan dicoret dari kedinasan.
 
Sebelum mengikuti program wamil, para calon harus diperiksa keseluruhan fisik dan mentalnya. Segelintir pria ada yang dibebaskan dari program wamil dengan beberapa alasan, baik masalah fisik maupun mental. 
 
Ada pula warga negara yang diberikan pengecualian khusus, seperti atlet yang berhasil menyumbangkan medali di ajang kompetisi olahraga internasional.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x