Profil Presiden Perancis yang Jalan Kaki Sejauh 2 Km Dan Menyapa Warga Bali

- 16 November 2022, 20:33 WIB
Profil Presiden Perancis yang Jalan Kaki Sejauh Dua Km Dan Menyapa Warga Bali
Profil Presiden Perancis yang Jalan Kaki Sejauh Dua Km Dan Menyapa Warga Bali /Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr

BANDUNGRAYA.ID - Profil Presiden Perancis yang Jalan Kaki Sejauh Dua Km Dan Menyapa Warga Bali.
 
Beberapa pemimpin negara tengah berkumpul di Bali menghadiri KTT G20. Termasuk Presiden Perancis Emmanuel Macron. Bahkan dia terlihat menyempatkan diri berjalan kaki  menyapa masyarakat Bali di sela kehadirannya.

Selain berbincang dengan masyarakat, Macron terlihat menggendong seorang bayi dan aksinya menuai perhatian masyarakat setempat.

Dari akun tiktok @dennalie.cw diketahui bahwa Presiden Prancis, Emmanuel Macron sempat turun dari mobil untuk menyapa para warga.

Baca Juga: JANGAN PANIK! Inilah Cara Hitung Uang Pesangong, Pengharaan, Pengganti Hak Karena PHK

Di tengah iring-iringan para petinggi dunia yang akan menghadiri Gala Dinner di GWK tadi malam, Selasa 15 November, momen turunnya presiden Prancis dari mobilnya menjadi viral. Bukan tanpa alasan, ia turun karena ingin menyapa warga yang antusias berdiri di pinggir jalan. 

Kunjungan Macron pun menyorot perhatian warga lokal yang sedang ada di lokasi.

Tampak banyak warga sekitar mengatakan "Halo, sir" kepadanya dengan nada girang. Macron pun merespons mereka yang menyambutnya dengan lambaian tangan dan senyum semringah.

Baca Juga: Nathalie Holscher Ikut Rayakan Ulang Tahun Sule, Pertemuan dengan Putri Delina Jadi Sorotan

Dalam salah satu cuplikan video, Macron yang mengenakan kemeja putih dengan lengan yang digulung setengah, terlihat menggendong seorang bayi perempuan memakai penutup kepala berwarna merah marun.

Macron bahkan sempat mencium pipi sang bayi dengan senyum lebar terpampang pada wajahnya.

Macron juga menyapa sejumlah warga lainnya yang ada di lokasi tersebut.

"Ramah sekali presiden Prancis ini," kata seorang netizen.

Polisi mengawal Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang tiba-tiba turun dari mobilnya dan memilih untuk berjalan kaki sejauh dua km seusai makan malam kehormatan di Garuda Wisnu Kencana (GWK), pada Selasa 15 November malam.

Baca Juga: Input Data Diri Sesuai NIK: Gak Perlu Daftar BLT UMKM November, Selamat Dapat Rp600 ribu Jika Ikuti Cara Ini

Dalam keterangan tertulis yang diterima dari Divisi Humas Polri di Jakarta, Rabu, menyebutkan, orang nomor satu di Prancis itu turun dari mobilnya, lalu berjalan kaki dari Simpang Uluwatu sampai dengan Politeknik Bali, Jimbaran, sekitar pukul 22.20 WITA.

Berdasarkan informasi, tindakan spontanitas ini dilakukan, karena Macron memiliki kedekatan emosional dengan Bali. Pada waktu kecil, dia suka diajak orangtuanya jalan-jalan di Pulau Dewata.

Melansir dari laman Forbes dan express, Rabu 16 November 2022, nama lengkap Presiden Perancis ini  adalah Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron. Dia merupakan  politikus Prancis yang menjabat sebagai Presiden Prancis sejak tanggal 14 Mei 2017. Pria kelahiran 21 Desember 1977 ini dikenal sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah saat menjabat di usia 39 tahun.

Baca Juga: Ini Isi Pesan Wakil Kepala BPIP saat Kukuhkan 401 Pengurus PKUB di Klaten

Ayahnya bernama Jean-Michel Macron, Profesor Neurologi di Universitas Picardy, dan ibunya bernama Françoise Macron-Noguès. Menempuh pendidikan selama beberapa tahun di lycée La Providence di Amiens, Perancis. Kemudian melanjutkan ke sekolah tinggi elit Lycée Henri-IV di Paris. Serta mempelajari Filsafat di Universitas Paris-Nanterre hingga memperoleh  gelar DEA.

Sebelum memasuki dunia politik Prancis, Macron merupakan  bankir investasi. Pada tahun 2008, dia bergabung dengan Rothschild & Cie Banque di Paris, cabang Prancis dari grup keuangan internasional Rothschild. Karir Macron maju dengan pesat hingga  menjadi penasihat Philippe Tillous-Borde, CEO Grup Avril.

Pada 26 Agustus 2014 dirinya dilantik sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri dan Urusan Digital pada pemerintahan Manuel Valls. Kemudian memberanikan diri mengikuti  Pemilihan umum Presiden Prancis 2017. Akhirnya, dia bisa mengalahkan Marine Le Pen dengan meraup 66,06 persen suara jauh mengungguli lawannya yang hanya meraup 34 persen suara.

Beberapa kebijakan yang cukup menjadi perhatian ketika pada September 2017, Macron menandatangani undang-undang beberapa reformasi tenaga kerja kontroversial yang memungkinkan perusahaan lebih bebas saat mempekerjakan dan memecat karyawan.

Dia juga  mengambil sikap tegas setelah Trump mengumumkan AS akan keluar dari kesepakatan iklim Paris, mencatat bahwa kesepakatan tersebut tidak akan dinegosiasikan ulang.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x