Network
BANDUNGRAYA.ID - Riset menunjukkan bahwa penurunan kadar sperma abad ini sangat mengkhawatirkan, hingga dapat 'mengancam' keberlangsungan umat manusia. Penurunan tersebut semakin cepat sejak pergantian abad ini, menurut analisis global.
Riset ini sendiri telah dilakukan sejak tahun 1970-an, dengan mengambil sampel dari 50 negara di seluruh dunia. Lingkar pinggang pria yang semakin lebar, ditambah bahan kimia yang beredar di mana-mana, menjadi biang keroknya.
Dilansir dari Daily Mail, peringatan ini muncul seiring dengan bertambahnya populasi manusia di bumi hingga melebihi 8 Miliar penduduk. Ilmuwan memperkirakan, jumlah itu akan meningkat menjadi 10 miliar pada tahun 2100.
Peneliti internasional melacak jumlah dan konsentrasi sperma dari sampel air mani di seluruh dunia. Penelitian tersebut berlangsung dari tahun 1973 hingga 2018.
Baca Juga: Ayah Bunda Catat! Inilah 7 Makanan Peningkat Kesuburan dan Kualitas Sperma Pria
Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah sperma rata-rata turun hingga 51,6% antara tahun 1973-2018, pada pria dari semua benua di dunia. Konsentrasinya juga telah turun sebesar 2,64 persen per tahun sejak tahun 2000.
Ahli Epidemiologi di Hebrew University of Jerusalem Profesor Hagai Levine bahkan mendesak tindakan para pemimpin global untuk mempromosikan lingkungan yang lebih sehat untuk semua spesies. Ia juga mendorong untuk mengurangi paparan dan perilaku yang mengancam kesehatan reproduksi kita.
Sementara itu, studi ini tidak meneliti penyebab penurunan jumlah sperma. Di sisi lain, penurunan jumlah sperma tak hanya soal gejala berkurangnya kesuburan, tapi juga pertanda akan tingkat penyakit kronis yang lebih tinggi, kanker testis, dan rentang hidup pria yang lebih pendek.
Baca Juga: 7 Cara Alami Tingkatkan Kualitas dan Jumlah Sperma
