PR BANDUNGRAYA - Banyaknya kesalahan informasi dan teori konspirasi tentang Covid-19 membuat para ilmuwan Inggris melakukan penelitian soal kepercayaan masyarakat akan hal tersebut.
Hasilnya, 25 persen orang percaya pada teori konspirasi soal pandemi Covid-19 yang tidak terbukti.
Misinformasi dan teori konspirasi tentang Covid-19 memang terus berkembang setelah pandemi.
Baca Juga: Penggemar BLACKPINK Ramaikan Tagar #ApologizetoJennie, Diduga Karena Masalah Ini
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Healthline, Senin 24 Agustus 2020, baru-baru ini sebuah survei daring terhadap sekira 2.500 orang digelar.
Dari jumlah tersebut, ditemukan bahwa 25 persen menunjukkan pola yang konsisten atau 'tingkat yang sangat tinggi' dalam mendukung 'teori konspirasi' tentang virus corona.
Penelitian tersebut dilakukan pada sekira 2.500 orang di Inggris dan diterbitkan Mei 2020 oleh Cambridge University Press.
Baca Juga: Link Pengumuman UMPTKIN, Dibuka Hari Ini Senin 24 Agustus 2020 Pukul 14.00 WIB
Terdapat beberapa misinformasi dan teori konspirasi yang beredar di Masyarakat diantaranya adalah.
Mitos bahwa Covid-19 hanyalah flu biasa. Teori konspirasi Bill Gates telah membunuh jutaan dengan program vaksinasi globalnya dan teori bahwa virus corona diciptakan di laboratorium Tiongkok.