Kisah J. Robert Oppenheimer: Fisikawan Amerika Serikat yang Mengembangkan Bom Atom

- 23 Juli 2023, 17:26 WIB
Kisah J. Robert Oppenheimer: Fisikawan Amerika Serikat yang Mengembangkan Bom Atom
Kisah J. Robert Oppenheimer: Fisikawan Amerika Serikat yang Mengembangkan Bom Atom /Tangkap layar Instagram/@oppenheimermovie

Proyek Manhattan Pada puncak Perang Dunia II, ketika Amerika Serikat dan Sekutu semakin terdesak oleh Perang Pasifik dan tekanan militer dari Jerman Nazi, pemerintah AS mengambil langkah besar untuk mengembangkan senjata nuklir. Mereka membentuk Proyek Manhattan, sebuah program rahasia untuk membangun bom atom.

Pemerintah AS menugaskan J. Robert Oppenheimer sebagai kepala tim ilmuwan untuk mengawasi pengembangan senjata ini di Los Alamos, New Mexico. Oppenheimer dengan cepat menyatukan sekelompok ilmuwan terbaik dari berbagai disiplin ilmu, termasuk fisika, kimia, dan matematika, yang bekerja keras untuk menciptakan senjata yang dahsyat ini.

Kesuksesan dan Dilema Moral Pada 16 Juli 1945, uji coba pertama bom atom yang dinamai "Trinity" dilakukan dengan keberhasilan yang menakjubkan. Bom tersebut meledak dengan kekuatan luar biasa, mengubah gurun New Mexico menjadi lautan api.

Kesuksesan Proyek Manhattan ini membawa kemenangan bagi Sekutu, tetapi juga membawa dilema moral bagi Oppenheimer dan banyak ilmuwan yang terlibat. Kekuatan besar senjata nuklir telah diuji, dan banyak dari mereka yang bekerja pada proyek ini merasa bertanggung jawab atas dampaknya.

Beberapa ilmuwan, termasuk Oppenheimer, mengajukan kekhawatiran tentang penggunaan senjata ini pada perang sesungguhnya. Setelah Perang Setelah Perang Dunia II berakhir, J. Robert Oppenheimer terus berkontribusi dalam pengembangan senjata nuklir, tetapi sikapnya mulai berubah. Ia menentang pengembangan bom hidrogen yang lebih kuat dan menyarankan penggunaan nuklir harus dikendalikan secara ketat.

Pandangannya yang kritis terhadap senjata nuklir membuatnya terkena persekusi oleh pemerintah AS yang tengah mengalami masa Paranoia Merah (Red Scare) dan anti-komunis. Ia dicurigai memiliki simpati komunis dan dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.

Pada tahun 1954, izin keamanannya dicabut dan kariernya di dunia keamanan nasional berakhir. Peninggalan Meskipun mengalami penolakan dan ketidakadilan, J. Robert Oppenheimer tetap menjadi tokoh penting dalam sejarah ilmu pengetahuan dan pengembangan senjata nuklir.

Robert Oppenheimer meninggal pada 18 Februari 1967, meninggalkan warisan sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah. Pengalaman hidupnya mengajarkan kita tentang konsekuensi dari penemuan ilmiah dan peran etika dalam penggunaannya.

Kisahnya menjadi pengingat tentang urgensi untuk mencari solusi damai atas konflik dan menghindari penggunaan senjata nuklir dalam upaya untuk mewujudkan dunia yang lebih aman.

 

Halaman:

Editor: Resa Mutoharoh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah