Jepang Alami Penurunan Ekonomi Terburuk, Kondisi Ini Jadi Tantangan bagi Perdana Menteri Selanjutnya

- 8 September 2020, 13:07 WIB
Ilustrasi jalanan di Jepang: Jepang alami kemerototan ekonomi.
Ilustrasi jalanan di Jepang: Jepang alami kemerototan ekonomi. /PIXABAY/cplz99atcsnilyk

Kepala Sekretaris Kabinet Yashihide Suga, pelopor untuk menjadi perdana menteri berikutnya, telah mengisyaratkan kesiapannya untuk meningkatkan pengeluaran jika dia akan memimpin negara.

Jepang baru-baru ini mengalami peningkatan infeksi baru tetapi telah terhindar dari jenis korban besar yang terlihat di negara-negara barat.

Total infeksi mencapai 72.321 sejak Senin, 6 September 2020, dengan 1.380 kematian. Sedangkan kasus global mencapai lebih dari 27 juta kasus dan lebih dari 888.000 kematian.

Perekonomian Jepang telah menunjukkan beberapa tanda kehidupan setelah tergelincir ke dalam penurunan dalam tiga kuartal berturut-turut. Dengan produksi pabrik naik pada bulan Juli yang merupakan laju tercepat dalam catatan karena permintaan produksi mobil naik.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Gereja di Portugal Terbuat dari Tulang Umat Islam?

Meski begitu, melalui data terpisah yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan pengeluaran rumah tangga turun 7,6 persen lebih besar dari perkiraan bahkan dari tahun sebelumnya.

Krisis kesehatan telah merusak berbagai sektor, dengan perusahaan seperti produsen mobil Honda Motor Co (7267.T) memperkirakan penurunan hingga 68 persen dalam laba operasi tahunan dan perusahaan kosmetik Shiseido Co (4911.T) mengharapkan tidak mengalami kerugian bersih seluruhnya.

Kumpulan data baru akan menjadi salah satu faktor yang akan diamati oleh Bank of Japan pada tinjauan suku bunga minggu depan, ketika secara luas diharapkan untuk menjaga pengaturan moneter tidak berubah.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x