Network
BANDUNGRAYA.ID - Senjata yang sangat mematikan dan memiliki dampak serius pada kesehatan manusia, itulah yang disebut fosfor putih. Fosfor putih adalah senyawa kimia yang berasal dari batuan fosfat.
Dalam bentuk padat, fosfor putih memiliki tekstur seperti lilin dan bau yang mirip dengan bawang putih. Warna fosfor putih dapat bervariasi antara putih, kuning, hingga bening (tak berwarna). Namun, kecantikan warnanya bertentangan dengan keberbahayaannya.
Fosfor putih merupakan senjata yang sangat beracun bagi manusia. Selain itu, senyawa ini juga sangat tidak stabil. Dalam beberapa bentuknya, fosfor putih bisa terbakar hanya dengan perbedaan suhu sekitar 10-15 derajat di atas suhu ruangan, sebagai reaksi terhadap oksigen.
Fosfor putih digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan chip komputer, paduan logam, pupuk, cat glow-in-the-dark, racun tikus, dan kembang api. Sayangnya, beberapa pihak, termasuk produsen dan pemerintah, juga menggunakannya untuk membuat amunisi militer, termasuk bom.
Bagaimana Bom Fosfor Putih Bekerja?
Bom fosfor putih merupakan senjata penyulut yang berbahaya. Selain memiliki daya ledak yang merusak, bom ini juga mampu menyebarkan api. Api ini terbuat dari pembakaran fosfor, yang terbakar pada suhu sekitar 1.500 derajat Fahrenheit.
Bom fosfor putih mampu menyebarkan api ini ke area dengan luas mencapai beberapa ratus yard persegi. Dan yang paling mengerikan, fosfor tersebut akan terus terbakar sampai habis dengan hanya memerlukan oksigen yang ada di udara.
Selain merusak secara fisik, bom fosfor putih bisa menyebabkan luka yang jauh lebih serius dan sulit diobati dibandingkan luka dari bom konvensional. Tenaga medis perlu menjalani pelatihan khusus untuk mengatasi jenis luka ini dan melindungi diri mereka dari luka bakar fosfor selama proses perawatan.
Bagaimana Bom Fosfor Putih Mempengaruhi Manusia?
Bom fosfor putih dapat memiliki dampak yang lebih buruk pada kesehatan manusia dibandingkan dengan senjata lain yang memiliki daya ledak serupa. Ketika terkena kulit, fosfor putih menyebabkan luka bakar yang sangat nyeri, mulai dari luka bakar tingkat dua (kedalaman parsial kulit) hingga luka bakar tingkat tiga (kedalaman penuh kulit).
