Network
BANDUNGRAYA.ID - Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) secara tegas mendesak Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam upaya menghentikan konflik di Palestina. Usulan ini muncul pasca-Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) PP Persis di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada hari Minggu 26 November 2023.
Wakil Ketua Umum PP Persis, Prof. Atip Latipulhayat, menyarankan agar Indonesia aktif terlibat dalam pengiriman pasukan perdamaian ke Palestina sebagai langkah nyata untuk mengakhiri perang yang berpotensi menuju genosida yang dilakukan oleh Israel.
Menurutnya, inisiatif semacam itu dapat diinisiasi oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI), mengingat kemungkinan keberhasilan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dinilai minim.
Atip menyoroti kendala dalam menggunakan instrumen PBB, khususnya Dewan Keamanan, yang kemungkinan besar akan dihadapi dengan veto dari Amerika Serikat. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar fokus diberikan pada OKI untuk level pengiriman pasukan perdamaian ke Palestina.
Selain itu, Atip menekankan pentingnya Indonesia untuk mendorong negara-negara anggota OKI melakukan embargo ekonomi terhadap Israel. Langkah ini dianggapnya efektif, sebagaimana dilakukan oleh Raja Arab Saudi Faisal bin Saud beberapa dekade lalu yang menolak mengirimkan minyak ke Amerika Serikat sebagai tekanan terhadap Israel.
"Kemarin ada apa namanya itu usulan dari Iran, tetapi ditolak mungkin ada masalah politik domestik antara Iran dan Saudi, padahal langkah tersebut cukup efektif. Jadi, semua potensi ekonomi yang dimiliki oleh negara-negara Islam itu harus dioptimalkan embargo ekonomi salah satunya," kata Prof. Atip.
Menurut Atip, langkah-langkah ini diperlukan karena Israel terus menggunakan kekuatan militer sementara instrumen hukum dan diplomasi diabaikan. Meskipun pemerintah Indonesia telah optimal dalam jalur konstitusional dan diplomasi, Atip menekankan perlunya dukungan konkret yang lebih tinggi.
Musykernas PP Persis 2023 Menyuarakan Kecaman terhadap Kekejaman Israel dan Dukungan Penuh untuk Palestina
Dalam konteks isu Palestina, Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) PP Persis 2023 mengeluarkan pernyataan keras yang mengutuk kekejaman Israel dan mendesak lembaga-lembaga dunia, terutama PBB, OKI, dan lembaga HAM internasional, untuk mengambil sikap tegas dan keras.
Pernyataan ini dilandaskan pada pembantaian dan genosida yang telah menewaskan ribuan jiwa.
