"Publik di antaranya lewat petisi meminta kebesaran hati Anda untuk mundur saja. Siap mundur pak?" kata Najwa Shihab.
Baca Juga: BLACKPINK Rilis Daftar Lagu THE ALBUM, Terungkap Debut Jennie dan Jisoo sebagai Tim Produksi
Diketahui, pertunjukan wawancara kursi kosong juga sempat ditayangkan oleh media luar. Kesulitan mendatangkan narasumber penting membuat mereka memutuskan untuk mengajukan pertanyaan pada kursi kosong yang seharusnya ditempati sang tamu yang berkepentingan.
Di tengah suasana panasnya pemilu di Inggris 2019 lalu, jurnalis Sky News, Kay Burley kedapatan mewawancarai kursi kosong yang seharusnya ditempati Ketua Partai Konservatif James Cleverly.
"Dimana dia? Dia mungkin berjarak 15 kaki dari tempat saya berdiri," kata Kay sebagaimana dilansir NPR.
Baca Juga: Lampaui Kasus HIV AIDS, Kematian Akibat Covid-19 Tembus 1 Juta, Dunia Perlu Solusi Akhiri Pandemi
Padahal, sebelumnya James Cleverly telah sepakat untuk hadir untuk berbicara dengan dia dalam acara televisi tersebut.
Dalam acara itu, Kay mengajukan beragam pertanyaan yang telah ia siapkan untuk James Cleverly termasuk koran Daily Telegraph yang memuat berita tentang komparasi pemimpin oposisi Partai Buruh Jeremy Corbyn degan Josef Stalin.
James cleverly gets the empty chair treatment after he pulls out of an interview with @KayBurley #CarCrashTories#KayBurley #r4today #BBCBreakfast pic.twitter.com/McYGfhNVyo— Haggis_UK ???????? ???????? (@Haggis_UK) November 6, 2019
Dilansir News Break, hal yang sama juga terjadi di stasiun Televisi BBC. Dimana sang jurnalis Andrew Nail mewanwancrai kursi kosong yang seharusnya ditempati Boris Johnson.***