Network
PR BANDUNGRAYA - Sebelumnya, tim medis menyatakan bahwa kondisi kesehatan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sempat mengalami penurunan oksigen dalam darah.
Namun setelah mendapat perawatan, tim medis kembali mengumumkan bahwa Donald Trump dalam kondisi membaik.
Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari The Washington Post pada Senin, 5 Oktober 2020, dokter presiden, Sean Conley, mulai memaparkan kondisi Donald Trump yang sebenarnya.
Conley menjelaskan bahwa kondisi Donald Trump sempat mengkhawatirkan, karena mengalami penurunan oksigen dalam darah yang signifikan pada Jumat, 2 Oktober hingga Sabtu, 3 Oktober 2020.
Baca Juga: Real Madrid Lanjutkan Tren Positif Usai Tundukan Levanto 2-0
Oleh karena itu, Donald Trump sempat diberi Deksametason-steroid, obat yang umumnya hanya diberikan kepada pasien Covid-19 yang mengalami kritis.
Conley juga mengatakan bahwa Donald Trump tidak mengalami demam sejak Jumat pagi, dan sebenarnya dapat dipulangkan segera, paling cepat pada hari Senin.
Kendati demikian, Conley menolak untuk menjawab pertanyaan lebih rinci, meliputi kondisi paru-paru, atau apakah Donald Trump menderita pneumonia.
Pada Minggu malam, Donald Trump sempat menjumpai beberapa pendukungnya.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Depok Hari Ini, Senin 5 Oktober 2020: Terjadi dari Pagi hingga Sore Hari
Presiden yang kini berusia 74 tahun itu, melambaikan tangannya dari dalam mobil SUV yang melewati kerumunan pendukung di luar Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed.
Dalam videonya yang baru-baru ini dipublikasikan ke Twitter, Donald Trump mengakui telah "belajar banyak tentang Covid-19" selama menjalani perawatan.
Sebelumnya, tim medis presiden sempat dikejutkan dengan pernyataan pihak Gedung Putih kepada publik mengenai status kesehatan dan jadwal perawatan Donald Trump.
Baca Juga: Intip Penghasilan Kanal YouTube Agensi Big 4 K-Pop, Tiap Bulan Hasilkan Puluhan Miliar Rupiah
Pihak Gedung Putih sempat memberikan pernyataan yang keliru dengan mengatakan bahwa tim medis tidak memberikan oksigen tambahan kepada Donald Trump.***
