Eropa Mencekam, Aksi Protes Berujung Penjarahan Merajalela Usai Terapkan Aturan Lockdown Kedua

- 3 November 2020, 07:18 WIB
Ilustrasi aksi protes menentang aturan lockdown kedua di beberapa negara di Eropa.
Ilustrasi aksi protes menentang aturan lockdown kedua di beberapa negara di Eropa. /PEXELS

PR BANDUNGRAYA - Eropa kembali menjadi episentrum virus corona penyebab Covid-19.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 baru, sejumlah negara di Eropa kembali menerapkan aturan lockdown.

Beberapa negara yang kembali memberlakukan aturan lockdown ini di antaranya Italia, Spanyol, Belgia, dan Prancis.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Hari Ini, 3 November 2020: Harus Gesit, Kamu dalam Bahaya

Kendati demikian, pemberlakuan aturan lockdown kedua akibat Covid-19 ini menuai protes dari publik Eropa.

Dilansir dari The Guardian, kaum libertarian di Eropa menganggap bahwa aturan lockdown akibat Covid-19 ini merupakan serangan terhadap kebebasan pribadi.

Mereka juga meyakini bahwa pandemi Covid-19 hanyalah konspirasi teori belaka, sehingga aturan lockdown tidak perlu diberlakukan di Eropa.

Baca Juga: Selain Jaga Pola Makan, Menjadi Vegan Ternyata Tidak Sulit, Berikut 5 Makanan Sehat Pengganti Daging

Sementara publik, khususnya pemilik bisnis dan kalangan pekerja, khawatir aturan lockdown akibat Covid-19 ini akan kembali memperlambat pemulihan ekonomi Eropa.

Sebagai salah satu negara yang paling terdampak Covid-19, warga Italia menggelar aksi protes menentang aturan lockdown selama lebih dari seminggu.

Aksi protes ini digelar tak lama setelah pemerintah mengumumkan aturan penutupan bioskop dan teater, serta memberlakukan batasan waktu tutup pada pukul 6 sore untuk bar dan restoran.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Selasa 3 November 2020: Antam, Antam Batik, Antam Retro, dan UBS

Lebih lanjut, aksi protes ini berakhir dengan bentrok antara pengunjuk rasa dan pihak kepolisian setempat.

Selain itu, pemberlakuan jam malam secara nasional dan penutupan perbatasan regional di Spanyol juga menuai aksi protes.

Warga Spanyol beramai-ramai menggelar aksi protes, yang berakhir dengan penjarahan dan aksi vandalisme di beberapa kota.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 3 November 2020: Aries Nikmati Waktumu, Taurus Jaga Kesehatan Ya, Gemini?

Sementara di Belgia, tak lama setelah pemerintah mengumumkan aturan lockdown, sekitar 2.000 warga menggelar aksi protes serupa.

Dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya, aksi protes di Prancis dilakukan dengan jumlah massa yang lebih sedikit, yakni kurang dari 100 orang.

Di sisi lain, pihak berwenang di negara-negara tersebut memaparkan bahwa lockdown pertama yang berlangsung pada Maret, April, dan Mei lalu telah menghancurkan ekonomi Eropa.

Baca Juga: 7 Drakor Ini Akan Tayang Perdana pada November 2020, Mulai Kisah Misteri hingga Cinta Romantis

Oleh karena itu, publik khawatir penerapan aturan lockdown kedua memperburuk kondisi ekonomi di negara-negara tersebut.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x