Berdasarkan data sementara dari uji klinis tahap akhir, Moderna menjadi pengembang kedua yang melaporkan hasil yang jauh lebih baik dan melebihi harapan.
Setelah Pfizer dan mitranya BioNTech juga mengklaim hal serupa di mana vaksin buatannya memiliki tingkat keefektifan yang sama.
Uni Eropa telah melakukan pembicaraan dengan Moderna untuk vaksin Covid-19 eksperimental ini setidaknya sejak Juli lalu.
Meskipun dalam proses pembuatan vaksin Covid-19 sangat mirip, perusahan-perusahan tersebut tetap memiliki perbedaan.
Pfizer adalah raksasa farmasi multinasional, sedangkan Moderna adalah perusahaan bioteknologi kecil yang tidak pernah memasarkan obat.
Baca Juga: Dua Kerangka Manusia Korban Letusan Gunung Vesuvius Ditemukan Saat Menggali Vila Mewah di Pompeii
Akan tetapi, sejak adanya pandemi Covid-19, kedua perusahaan tersebut bertaruh pada teknologi vaksin baru yang disebut mRNA.
Selama bertahun-tahun, Moderna telah mengerjakan teknologi tersebut, sedangkan Pfizer melakukan penelitian mRNA bermitra dengan perusahaan bioteknologi Jerman yang lebih kecil, BioNTech.
Setelah menguji vaksin Covid-19 dalam penelitian tahap awal, Pfizer dan Moderna kemudian meluncurkan uji coba Tahap 3 secara besar-besaran.
Di mana uji coba tersebut merupakan langkah terakhir yang membawa Moderna muncul dengan pencapaian luar biasanya.***