PR BANDUNGRAYA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membagikan informasi mengenai penerimaan Petani Milenial yang berdasarkan data terakhir terdapat 9,000 Calon Petani Milenial Jawa Barat yang sudah meregistrasi untuk seleksi tahap awal.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kemarin, Rabu, 17 Februari 2021 mendatangi fasilitas pusat distribusi pangan 4.0 dari Tani Hub di Cikarang, Bekasi yang satu di antaranya akan menjadi partner utama dari program Petani Milenial Jawa Barat.
Baca Juga: Komnas HAM Selidiki Penyebab Kematian Ustadz Maaher, Ini Kesimpulannya
Tani Hub merupakan hasil gagasan anak-anak milenial yang nantinya akan menjadi pembeli atau offtaker sekaligus yang dapat memasilitasi permodalan para petani, petambak, dan peternak.
Ridwan Kamil juga menyampaikan, ia berdiskusi seputar program Petani Milenial Jawa Barat dengan Ade Mulyana di salah satu program yang membahas seputar dunia pertanian, Tani Talk.
Baca Juga: Karyawan dan Konsumen Mal BEC Berhasil Keluar Gedung Setelah Terjadi Kebakaran di Basement
Petani Milenial Jawa Barat merupakan gerakan milenial dalam dunia pertanian dengan memanfaatkan teknologi pertanian infus.
Dikutip PRBandungRaya.com dari laman Petani Milenial Jawa Barat, Program Petani Milenial memiliki harapan dapat mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jawa Barat yang memiliki inovasi, gagasan, dan kreativitas.
Melalui pemanfaatan teknologi digital, Petani Milenial Jawa Barat akan menggerakkan kewirausahaan bidang agrikultur yang menjadikan wajah pertanian menjadi lebih segar dan atraktif untuk bisa berkelanjutan di Jawa Barat.
Sementara hal-hal yang akan dilakukan oleh Petani Milenial Jawa Barat di antaranya ialah inventarisasi potensi lahan, inventarisasi peluang pasar, penentuan komoditas pertanian, pendataan petani milenial, pengembangan kapasitas petani milenial
Pemberian bantuan benih, bibit, pupuk, pestisida, dan peralatan, serta pemberian fasilitasi pembiayaan dan pemasaran produk.
Dikutip PRBandungRaya.com dari laman Petani Milenial Jawa Barat, alasan program ini perlu dilakukan adalah untuk menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan.
“Saat ini, sektor pertanian tampaknya belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial di Jawa Barat. Jumlah petani muda di Jawa Barat masih relatif kecil."
"Padahal kita butuh tenaga baru di bidang pertanian yang sampai saat ini adalah sektor penyumbang ekonomi terbesar ke-3 di Jawa Barat,” tertulis di laman Petani Milenial Jawa Barat.***