Begini Karakteristik dan Letak Sesar Cimandiri Diduga Picu Gempa Cianjur 21 November 2022, Warga Jabar Tahu?

- 22 November 2022, 16:37 WIB
Begini Karakteristik dan Letak Sesar Cimandiri Diduga Picu Gempa Cianjur 21 November 2022, Warga Jabar Tahu?
Begini Karakteristik dan Letak Sesar Cimandiri Diduga Picu Gempa Cianjur 21 November 2022, Warga Jabar Tahu? /Twitter/@DaryonoBMKG./

BANDUNGRAYA.ID - Begini karakteristik dan letak sesar Cimandiri yang diduga picu gempa Cianjur 21 November 2022, warga Jabar harus tahu!

Dampak yang diakibatkan gempa Cianjur yang terjadi kemarin, 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB, tergolong cukup fatal.

Hingga 22 November 2022 pukul 05:30 WIB, BNPB Cianjur menyatakan bahwa gempa tersebut telah menelan korban tewas sebanyak 162 jiwa.

Tak hanya itu, ratusan warga Cianjur juga terpantau dirawat hingga di halaman rumah sakit setempat. Di sejumlah wilayah, bahkan masih banyak warga yang kehilangan kontak dengan anggota keluarganya.

Baca Juga: INFO TERBARU: BMKG Analisis Faktor Ini Jadi Sebab Fatalnya Dampak Gempa Cianjur 21 November 2022

Laporan Muhammad Ginanjar, kontributor Pikiran Rakyat, satu kampung, tepatnya di desa Cijedil Kecamatan Cugenang bahkan tertutup longsor. Proses evakuasi warga masih terus dilakukan.

Gempa Cianjur kali ini juga mengakibatkan kerugian materiel di mana belasan rumah warga dan gedung perkantoran terpantau runtuh.

Hingga 22 November 2022 pukul 05:30 WIB, laporan BMKG menyatakan gempa susulan telah terjadi sebanyak 117 kali dengan intensitas guncangan yang melemah, tertinggi pada Magnitudo 4 dan terendah pada Magnitudo 1,7.

Lebih lanjut BMKG menduga bahwa gempa Cianjur kali ini terjadi disebabkan oleh aktivitas geseran dari sesar atau patahan Cimandiri atau sesar Padalarang.

Terkait kepastian pengaruh aktivitas sesar Cimandiri terhadap gempa Cianjur 21 November 2022, BMKG masih harus meneliti lebih lanjut.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Cara Nonton Gratis Piala Dunia, Tiket Jans Park, Gempa Cianjur, Ketum Persis Meninggal Dunia

Bagaimana karakteristik sesar Cimandiri? Mengutip jurnal berjudul Karakteristik Tektonik dan Periode Ulang Gempabumi pada Sesar Cimandiri Jawa Barat, sesar Cimandiri merupakan salah satu sesar dengan aktivitas seismik yang tergolong tinggi.

Jurnal berjudul Studi Paleoseismologi Sesar Cimandiri Bagian Barat, Daerah Sukabumi, Jawa Barat, menyimpulkan bahwa Sesar Cimandiri tergolong sebagai sesar aktif.

Di mana letak sesar Cimandiri? Sesuai namanya, sesar Cimandiri berlokasi di daratan Jawa bagian barat. Sesar ini memiliki orientasi arah Timur Laut ke Barat Daya.

Jurnal ini juga menerangkan bahwa sesar Cimandiri terletak di sepanjang lembah sungai Cimandiri yang membentang dari teluk Pelabuhan Ratu, Cikembar, selatan Kota Sukabumi, terus hingga ke wilayah Kabupaten Cianjur.

Perlu diketahui bahwa faktanya aktivitas sesar Cimandiri menyebabkan terjadinya gempa yang berulang sekitar 20 tahunan.

Menurut catatan BMKG, sesar Cimandiri telah menyebabkan terjadinya gempa pada 1982, 2000, dan 2022 dengan episenter yang berdekatan.

Mengamati tahun-tahun terjadinya gempa tersebut, dapat ditarik sebuah simpulan bahwa gempa terjadi dengan periode sekitar 20 tahunan. 

Namun, BMKG tidak dapat memastikan bahwa siklus gempanya adalah persis 20 tahunan. Bisa jadi 17, 18, 20, 22, atau 25 tahunan, gempa dengan episenter yang berdekatan dapat kembali terjadi.

Untuk itu, pada kesempatan press release, BMKG juga mengimbau agar warga masyarakat mulai memperhatikan bangunan tempat tinggalnya agar memiliki konstruksi yang tahan gempa.

Hal ini mengingat bahwa hampir seluruh wilayah di Indonesia rawan gempa. Dari sisi barat pulau Sumatra, di sepanjang Bukit Barisan, mulai dari Aceh hingga Lampung, termasuk wilayah pantainya, lalu pulau Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi, seluruhnya rawan gempa.

Kalaupun ada wilayah di Indonesia yang relatif lebih aman dari ancaman gempa adalah pulau Kalimantan.

Belajar dari dampak gempa Cianjur kali ini yang cukup besar meskipun Magnitudonya tidak sebesar beberapa gempa yang pernah terjadi di Indonesia, BMKG menyatakan bahwa salah satu faktor penyebab fatalitas ini adalah karena kedalaman gempa yang hanya mencapai 10 km.

Karena karakteristik gempa tektonik akibat aktivitas sesar Cimandiri yang relatif dangkal inilah, warga diimbau untuk lebih waspada, salah satunya dengan memperkuat struktur bangunan tempat tinggal masing-masing.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah